PERSPEKTIF MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN
BAGI SISWA MA MA’ARIF NU SAINS AL QUR’AN SUMBANG DAN SANTRI PONDOK PESANTREN SAINS AL QUR’AN NUANTARA SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS
Oleh:
SYAMSUL HUDA CHUMAEDY, M.Pd
e-mail: hudabrahchumaedy@gmail.com
Abstrak
Perkembangan teknologi dan informasi dalam bentuk media online atau internet saat ini begitu pesatnya, sehingga segala sesuatu bisa didapatkan dari sana, termasuk informasi untuk menunjang kegiatan belajar bagi siswa. Bahkan saat ini dengan perkembangan teknologi tadi, pengguna handphone pun bisa mengakses berbagai informasi dari genggamannya. Media online adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data. Saat ini jumlah situs web mencapai jutaan, bahkan mungkin trilyunan, isinya memuat bermacam-macam topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang positif ataupun negatif. Informasi dikatakan positif apabila bermanfaat untuk kehidupan manusia, seperti membantu siswa dalam menunjang kegiatan pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teori mediamorfosis. Metode ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa apa adanya. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling.. Adapun informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Adapun ciri-ciri informan yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu: Siswa yang berprestasi di kelasnya maupun siswa yang berprestasi di luar lingkungan sekolah. Dengan fokus penelitian adalah :
Bagaimana motif santri Pondok Pesantren Sains Al Qur’an Nusantara Sumbang Kab Banyumas dalam menggunakan media online?
Bagaimana motif siswa MA Ma’arif NU Sains Al Qur’an SumbangKab Banyumas dalam menggunakan media online?
Apa saja informasi yang digunakan siswa MA Ma’arif NU Sains Al Qur’an Sumbang Kab Banyumasdalam mengakses media online?
Bagaimana intensitas waktu dalam mengakses media online ?
Hasil penelitian adalah sebagai berikut Pertama, motif-motif siswa MA Ma’arif Nu Sains Al Qur’an Sumbang Kab Banyumas dalam menggunakan media online. Motif Santri PPSQ Nusantara Sumbang Kab Banyumas menggunakan media online dipengaruhi tiga faktor yaitu dari guru, diri sendiri dan dari teman. Kedua, informasi yang diakses melalui media online beragam dari pelajaran Madrasah sampai bermain game. Terakhir, intensitas waktu dalam mengakses media online tergantung kebutuhan meski kadang tak terkontrol.
Penelitian ini juga menyarankan: Agar setiap Madrasah dan Pondok Pesantren dilengkapi dengan sarana media online sehingga bisa membantu dalam proses belajar mengajar. Agar para siswa dan siswi bisa menggunakan media online yang positif sehingga bisa membantu prestasi belajar dan kreatif dalam belajar mengajar siswa dan siswi, maupun santri Pondok Pesantren itu sendiri.
Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan informasi dalam bentuk media online atau internet saat ini begitu pesatnya, sehingga segala sesuatu bisa didapatkan dari sana, termasuk informasi yang menunjang kegiatan belajar bagi siswa Madrasah Aliyah Ma’arif NU Sains Al Qur’an Sumbang maupun Santri Pondok Pesantren Sains Al Qur’an Nusantara Sumbang di Kabupaten Banyumas.Propinsi Jawa Tengah. Bahkan saat ini dengan perkembangan teknologi tadi, pengguna handphone pun bisa mengakses berbagai informasi dari genggamannya. Media online sendiri lahir akibat pemanfaatan media dengan internet terjadi pada kisaran tahun 1990.
Media Online atau internet adalah hasil dari persilangan teknologi komunikasi yang menawarkan kepada pengguna sebagai media yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia atau juga disebut media interaktif, dimana media memungkinkan partisi aktif baik penerima maupun pengirim. Media online bisa menampung berita teks, image, audio dan video. Berbeda dengan media cetak, yang hanya menampilkan teks dan image. Online sendiri merupakan bahasa internet yang berarti informasi dapat diakses dimana saja dan kapan saja selama ada jaringan internet.
Akhir-akhir ini, para siswa dan santri di setiap jenjang pendidikan baik Madrasah Ibtidaiyah, tsanawiyah, Aliyah, termasuk di tingkat Pondok Pesantren sudah diarahkan pada pola belajar siswa aktif dengan pendekatan kurikulum berbasis kompetensi. Sehingga diharapkan siswa maupun santri tidak saja menunggu materi dari para guru atau hanya mengikuti materi pembelajaran dari buku pelajaran yang ada, akan tetapi diharapkan aktif untuk mencari informasi lainnya dalam menunjang proses belajar mengajar, salah satu caranya dengan menggunakan media online yang tengah marak saat ini.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut maka perumusan masalahnya adalah bagaimana peran media online dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Madrasah Aliyah Ma’arif NU Sains Al Qur’an Sumbang maupun Santri Pondok Pesantren Sains Al Qur’an Nusantara Sumbang di Kabupaten Banyumas propinsi Jawa Tengah Khusunya dan masyarakat pengguna media sosial umumnya.
Timjauan Pustaka:
Konsep Komunikasi
Pengertian tentang Komunikasi secara etimologis adalah : (common, commonnese dalam bahasa Inggris), istilah komunikasi dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Inggris itu berasal dari bahasal Latin, yakni: communicatio, yang berarti: menyampaikan, pemberitahuan, pemberi bagian (dalam sesuatu) pertukaran, di mana si pembicara mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari pendengarnya, ikut bagian. Kalau kata kerjanya; communicare, artinya: berdialog atau bermusyawarah
Kemudian batasan atau definisi-definisi tentang komunikasi adalah:
Adanya komunikasi sebagai kegiatan berbicara penting bisa dipahami orang atau sekelompok orang, agar proses komunikasi berjalan dengan teratur dan juga baik, komunikasi mungkin akan mengalami perubahan makna apa bila tidak ada batasan batasan yang tegas. Terkait hal ini kegiatan berbicara sendiri bisa dipahami sebagai bentuk interaksi melalui komunikasi lisan yang bersipat langsung, kegiatan ini dapat terbatas pada proses komunikasi antar individu saja.namun juga bisa melibatkan beberapa pihak sekaligus. Dengan mengenal batasan batasan yang ada pada komunikasi yang kita lakukan akan menjadi lebih baik.
Istilah komunikasi diambil dari bahasa Inggris communication. Istilah ini berasal dari bahasa latin commonis artinya : pemberitaan pemberian bagian (dalam sesuatu) dimana si pembicara mengharapkan pertimbangan atau jawaban dari pendengarnya, ikut ambil bagian bermusyawarah, berunding atau berdialog.
Jadi komunikasi berarti suatu upaya bersama-sama dengan orang lain dengan membentuk perhubungan. Dalam arti umum, komunikasi merupakan suatu kegiatan usaha manusia untuk menyampaikan apa yang menjadi pemikiran dan perasaannya, harapan ataupun pengalamannya kepada orang lain.
Dengan mengenal batasan batasan yang ada pada komunikasi sebagai kegiatan berbicara maka kita bisa mendapatkan pengetahuan baru agar komunikasi yang kita lakukan menjadi lebih baik berikut ini ada beberapa batasan batasannya :
Minimal dilakukan dua orang
Kegiatan ini memiliki batasan setidaknya dilakukan oleh dua oarang tentunya ini sudah sangat jelas proses berbicara dengan diri sendiri tidak masuk dalam konteks komunikasi sebagai kegiatan berbicara istilah tersebut sebenarnya lebih merujuk pada proses komunikasi intrapersonal.
Terjadinya proses pertukaran informasi
Mengingat dilakukan minimal oleh dua orang maka sudah jelas harus terjadi proses pertukaran informasi dalam kegiatan berbicara apa bila tidak ada proses pertukaran informasi maka itu bukan komunikasi yang efektif, selain itu informasi yang ada juga sifatnya harus bisa diterima dengan baik oleh pihak yang diajak berkomunikasi
Menghubungkan setiap pihak yang terlibat
Setiap pihak yang terlibat dalam proses komunikasi harus saling terlibat secara langsung sehingga bisa disebut sebagai komunikasi dalam kegiatan berbicara respon yang akan ditunjukan pihak lain tidak hanya berupa respon dalam bentuk bahasa tubuh, namun juga proses secara verbal yang bisa didengarkan secaralangsung.
Berkaitan dengan masa sekarang
Batasan komunikasi selanjutnya yaitu berkaitan dengan masa sekarang, sebagaimana telah kita singgung dalam penjelasan sebelumnya komunikasi harus bersifat model komunikasi verbal dan bersifat komuniaksi langsung
Melibatkan suara dan pendengaran
Suara dan pendengaran adalah batasan yang jelas dimana kedua proses dalam berbicara mungkin tidak akan terjadi dengan baik tanpa adanya komponenini maka proses kegiatan berbicara tidak akan terjadi dengan baik. Unsur mendengar dan unsur bersuara adalah unsur yang penting dalam kegiatan berbicara
Menggunakan sandi linguistik tertentu
Sandi linguistik memiliki makna sebagai suatu isyarat-isyarat tertentu yang hanya dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat didalam kegiatan berbicara ini. Biasanya akan dihubungkan dengan kegiatan yang umum.
Menggunakan referensi umum
Referensi umum digunakan sebagai pedoman dalam berbicara artinya psan yang disampaikan biasanya memiliki asal usul tertentu sehingga menjadi topik pembicaraan, tanpa adanya referensi umumini, maka komunikasi belum bisa disebut sebagi proses berbicara
Menerima pesan baru
Penerimaan pesan baru pada pihak yang diajak berkomunikasi adalah bagian yang juga masuk dalam konteks kumunikasi sebagai kegiatan berbicara ini. Berhububgan dengan poin mengenai adanya proses pertukaran informasi
Ajakan
Batasan ini bukanlah batasan yang wajib sifat pesan yang berisi ajakan merupakan ciri khas dari komunikasi persuasi
Hiburan
Hampir mirip dengan poin sebelumnya, bahasan ini juga tidak mutlak harus ada dan sifatnya lebih opsional dan juga belum tentu ada. Isi pesan bisa saja memiliki sifat yang menghibur dan bersifat sambil lalu.
Unsur-unsur Komunikasi
Berbicara unsur komunikasi tentunya tidak bisa terlepas dari beberapa indikator dibawah ini : komunikator, pesan, saluran/media, komunikan dan hasil/efeknya. Unsurunsur atau komponen komunikasi adalah merupakan aspek yang pokok agar supaya terjadinya proses komunikasi tersebut. unsur dalam komunikasi tersebut antara lain adalah :
Sumber = Source
Komunikator = Encoder
c. Pesan
= Message
d. Komunikan
= Decoder
e. Tujuan
= Destination
Unsur-unsur komunikasi yang lebih menekankan pada adanya unsur media dan efek dalam unsur komunikasi adalah :
Komunikator = Orang yang menyampaikan pesan
Pesan = Pernyataan yang didukung oleh lambang
Komunikan = Orang yang menerima pesan
Media = Sarana atau saluran yang mendukung pesan apabila komunikan jauh tempatnya.
Efek = Dampak sebagai pengaruh
Media Online
Dalam perspektif studi media atau komunikasi massa, media online menjadi kajian taan akses ke konten (isi/informasi) kapan saja, di mana saja, pada setiap perangkat digital serta umpan balik pengguna interaktif, partisipatif kreatif, dan pembentukan komunitas sekitar konten media.
Jenis-jenis Media Online
Jenis-jenis website dari sisi pemilik (publiher) digolongkan menjadi enam jenis :
News Organization Website : situs lembaga pers atau penyiaran, misalnya edisi online surat kabar, televisi, agen berita, dan radio.
Commercial Organizaion Website : situs lembaga bisnis atau perusahaan, seperti manufaktur, retailer, dan jasa keuangan, termasuk toko-toko online dan bisnis online.
Website Pemerintah : di Indonesia ditandai dengan domain {dot} go.id seperti indonesia.go.id (portal Nasional Indonesia), setneg.go.id dan dpr.go.id.
Website Kelompok Kepentingan, termasuk website ormas, parpol, dan LSM.
Website Organisasi Non-Profit seperti lembaga amal atau grup komunitas.
Personal Website (blog)
Teori Mediamorfosis
Dengan adanya mediamorfosis ini Roger Fidler juga menegaskan bahwa dalam perubahan yang terjadi seperti ini old media atau media lama tidak serta merta mati ataupun hilang namun justru bertransformasi dan beradaptasi. Contohnya saja seperti surat kabar kompas yang sadar betul bahwa suatu saat era digital akan melanda industri media di Indonesia.
Dengan adanya majalah dan surat kabar dalam bentuk online ini tentunya akan menjadikan pembaca dapat mengkskes informasi paling terkini dengan cepat. Kehadiran new media seperti ini juga tidak akan memiliki keterbatasan dalam hal geografis. Ketika berada di Eropa atau Amerika sekalipun kita tetap bisa mengakses kompas.com ataupun femina.co.id. Selain itu media dengan versi online memungkinkan kita sebagai pembaca untuk memberikan feedback yang berupa komentar ataupun masukan secara langsung setelah membaca artikel.
Metode Peneitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Metode penelitian yang berlandaskan pada fislasaf positivisme, digunakan untuk meneiliti populasi atau sample tertentu, teknik pengambilan semple dilakukan secara rondom, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Sementara itu metodologi kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Teknik Sampling dan Informan
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu dari peneliti. Pertimbangan mana, orang yang dijadikan sebagai sampel penelitian yang peneliti anggap paling tahu tentang apa yang diharapkan.
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi, ia harus mempunyai banyak pengalaman walaupun hanya bersifat informal, Adapun ciri-ciri informan dalam penelitian ini, yaitu:
Siswa MA Ma’arif Nu Sains Al Qur’an Sumbang Kab Banyumas kelas XI.
Santri PPSQ Nusantara Sumbang, Mereka mendapat rangking I-III di kelasnya.
Hasil Penelitian
Setelah melakukan pendekatan dengan pihak Madrasah Alliyah Ma’arif NU Sains Al Qur’an Sumbang Kab Banyumas dan Santri Pondok Pesantren Sains Al Qur’an Nusantara Sumbang Kab Banyumas selama beberapa lama, akhirnya peneliti mendapatkan kesempatan untuk bisa melakukan wawancara dengan 18 siswa berprestasi Madrasah Alliyah Ma’arif NU Sains Al Qur’an Sumbang Kab Banyumas dan Santri Pondok Pesantren Sains Al Qur’an Nusantara Sumbang Kab Banyumas dari enam jurusan yang ada. Ke-18 siswa tersebut terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan dengan perincian jurusan adalah sebagai berikut 3 siswa dari jurusan IPA 3 siswa dari jurusan Agama, 3 dari Jurusan Teknik Komputer Dan Jaringan, 3 siswa dari Jurusan Multimedia, 3 siswa dari Jurusan Akuntasi, dan 3 santri PPSQ Nusantara. Dari data yang ada terlihat lebih banyak siswa perempuan yang berprestasi karena secara jumlah siswa perempuan lebih banyak jika dibandingkan dengan siswa laki-laki. Alasannya, karena Madrasah Alliyah Ma’arif NU Sains Al Qur’an Sumbang Kab Banyumas dan Santri Pondok Pesantren Sains Al Qur’an Nusantara Sumbang Kab Banyumas merupakan Madrasah yang didominasi oleh siswa perempuan yang sangat berbeda dengan Santri Pondok Pesantren Sains Al Qur’an Nuantara Sumbang Kab Banyumas yang kebanyakan laki-laki karena di sana berbasis pendidikan Agama
Madrasah Alliyah Ma’arif NU Sains Al Qur’an Sumbang Kab Banyumas dan Santri Pondok Pesantren Sains Al Qur’an Nusantara Sumbang Kab Banyumas merupakan salah satu Madrasah favorit di Kota Purwokerto dan sekitarnya karena dari tahun ke tahun peminat untuk menjadi calon siswa semakin banyak saja. Selain untuk menjadi siswa di sana, tidak semua calon siswa yang mendaftar akan diterima tapi dilakukan pola seleksi sehingga calon siswa yang memenuhi syarat akademik saja yang dinyatakan lulus dan diterima menjadi siswa di Madrasah Alliyah Ma’arif NU Sains Al Qur’an Sumbang Kab Banyumas dan Santri Pondok Pesantren Sains Al Qur’an Nusantara Sumbang Kab Banyumas Madrasah ini juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran seperti 1 ruang perpustakaan, 2 ruang laboratorium Komputer beserta 15 perangkat komputer. Namun sayang sarana perangkat komputer ini tidak dilengkapi dengan sarana internet sehingga kurang menunjang proses pembelajaran. Meski begitu, sekolah ini telah menerapkan pola pembelajaran berbasis TIK / e-pembelajaran bagi siswa yaitu dengan cara Akses Internet, Penugasan On-Line, Power Point, LCD pada 5 mata pelajaran yang ada.
Motif Diri Sendiri
Para informan juga memaparkan bahwa penggunaan media online juga didorong oleh keinginan dari diri sendiri tak melulu dari guru, karena media online sudah menjadi kebutuhan dasar manusia modern saat ini termasuk para pelajar di Madrasah Alliyah Ma’arif NU Sains Al Qur’an Sumbang Kab Banyumas dan Santri Pondok Pesantren Sains Al Qur’an Nusantara Sumbang Kab Banyumas. Hal itu dipengaruhi oleh adanya media sosial, apalagi untuk para pelajar dan Santri, tidak adanya pertemanan di media sosial seperti tidak gaul dengan keadaan yang ada disekitarnya.
Berikut beberapa pengakuan dari para pelajardan santri.
Iya karena internet adalah salah satu media yang terdapat berbagai macam informasi dan pengetahuan misalnya jika kita membaca buku lalu ada hal-hal atau kata yang belum dimergerti bisa langsung dicari di internet. Dan internet adalah gudang informasi yang bisa kita dapatkan. (informan 1)
Iya karena di internet terdapat informasi-informasi terbaru misalnya berita tentang politik, selebriti dari luar negeri, selebriti dari indonesia dan pelajaran-pelajaran yang belum kami mengerti misalnya pelajaran tentang IT (Informasi Teknologi) ada beberapa yang belum kita pahami dan untuk itu bisa didapat melalui media online tersebut dengan cepat dan bisa kita pelajari juga (informan 6)
Iya-iya dengan menggunakan internet saya dapat mengetahui banyak hal terlebih untuk pelajaran-pelajaran atau materi pembelajaran, tidak hanya itu ada hal-hal lain bisa saya dapatkan juga misalnya tentang perkembangan teknologi terutama pada komunikasi. (informan 15)
Saya menggunakan media online karena memang sudah menjadi kebutuhan saya, apalagi hal itu sangat berhubungan dengan jurusan saya (informan 17)
Selain berguna untuk mencari bahan-bahan atau materi-materi pelajaran menurut para pelajar dengan internet mendorong mereka mencari pertemanan atau menggunakan media sosial, sehingga hal itu yang mendorong para pelajar untuk menggunakan media online. Seperti diketahui jika tidak ada pertemanan di media sosial rasanya ketinggalan jaman.
Karena menurut saya internet adalah pilihan lain ketika referensi saya kurang (informan 6)
Karena internet asyik digunakan dan internet juga lebih banyak informasi yang bisa saya dapatkan. (informan 7)
Dengan internet bisa mendapatkan informasi-informasi lain dari materi-materi pembelajaran juga yang bersifat hiburan (informan 13)
Dengan media online menjadi gampang untuk mencari materi-materi pembuatan tugas (Informan 15)
Motif Dari Guru
Dari 18 informan yang ada, siswa-siswanya yang berprestasi di kelasnya menyatakan bahwa media online sangat membantu dirinya dalam menunjang pembelajaran, apalagi para guru sering memberikan tugas dan sumber informasinya bisa dilihat atau meniru dari media online. Berikut adalah pengakuan para pelajar Madrasah Alliyah Ma’arif NU Sains Al Qur’an Sumbang Kab Banyumas dan Santri Pondok Pesantren Sains Al Qur’an Nusantara Sumbang Kab Banyumas.
Iya ,karena tugas yang di dapatkan dari Madrasah maka dari itu kami mencari materi materi pelajaran di sekolah untuk dicari dari internet, dan internet memang menyediakan berbagai informasi yang kita inginkan.(informan 1)
Ya internet memang jaringan yang bisa mendapatkan berbagai informasi dan bisa membantu kita mengerjakan tugas-tugas. (informan 4)
Para siswa juga mengakui bahwa para guru sering memberi tugas atau pekerjaan rumah yang diambil atau mencari referensinya dari media online. Hal itu dilakukan guru untuk melengkapi bahan pembelajarannya. Berikut beberapa pengakuan para siswa mengenai tugas atau pekerjaan rumah yang dibebankan guru kepada para siswa. Iya karena sering mendapatkan tugas dari sekolah dan untuk itu kami mencari bahan-bahan tugas dari internet (Informan 2)
Iya sering karena buku-buku di perpustakaan kurang lengkap. Jadi internet jadi alternative. (informan 6)
Motif Dari Teman
Penggunaan media internet atau online tidak hanya didorong dari diri sendiri karena keingintahuan akan media baru tersebut atau untuk mengerjakan tugas yang diberikan para guru tetapi juga mendorong pertemanan atau mempererat pertemanan baik sesama teman di sekolah maupun teman-teman lama atau teman-teman yang yang berasal dari berbagai penjuru dunia.
Berikut pengakuan dari para informan bahwa selain mencari tugas-tugas sekolah, mencari informasi-informasi olahraga juga mencari perteman.
Membuka informasi olahraga, berita, tugas sekolah, media social. Media social juga sekarang lagi maraknya dan banyak mempergunakan jadi perlu juga untuk melihatnya (informan 3)
Mencari tugas-tugas sekolah, referensi makalah, referensi lainnya dan media sosial (informan 6)
Selain mencari tugas-tugas dari sekolah, saya juga menyempatkan diri untuk melihat dan media sosial (informan 9)
Permainan-permainan di internet semakin banyak saja, sehingga saya tertarik untuk bermain karena ada game-game yang bisa bermain dalam sebuah tim sehingga memerlukan teman. Di samping itu media social. (informan 10) Media sosial adalah wahana untuk mencari teman, baik teman-teman sekolah maupun temen-teman lama, dan juga berita (informan 11)
Dengan internet kita bisa menjalin hubungan yang lebih baik teman-teman melalui media sosial (informan 13)
Informasi Yang Diakses Melalui Media Online
Media online berisi berbagai macam informasi dari musik sampai olohraga, dari informasi kesehatan sampai informasi berita, dari beragam permainan (game) hingga penjualan berbagai macam barang dan informasi yang berhubungan dengan pembelajaran, sehingga tidak mengherankan jika dari hasil wawancara dengan para siswa berprestasi ini berbagai pengakuan yang dikatakan mereka. Seperti mereka menggunakan media online untuk mencari tugas pelajaran.
Biasanya dalam menggunakan internet, saya lebih mencari tugas yang diberikan oleh para guru (informan 1)
Lebih menfokuskan untuk mencari tugas-tugas dari sekolah di media online (informan 2)
Membuka informasi olahraga, berita, tugas sekolah, dan media sosial (informan 3) Dengan internet banyak hal yang bisa kita dapatkan termasuk materi-materi di sekolah (informan 5)
Tugas-tugas dari sekolah, referensi-referensi makalah, referensi lainnya dan media sosial (informan 6)
Banyak hal yang bisa didapat dalam internet, salah satunya tugas-tugas sekolah, juga media sosial dan men-download file-file termasuk lagu-lagu atau film. (informan 7)
Ada juga yang menyatakan bahwa media online lebih banyak digunakan untuk media sosial, games, berita, mendownload video dan lagu bahkan mencari informasi mengenai para idola. Hal itu tidaklah salah, karena ketika kita membuka internet, kita akan tergoda dengan hal-hal lain yanag ada di internet. Jadi ketika tujuan hanya untuk mencari bahan-bahan referensi guna membuat tugas-tugas, tapi biasanya pengguna internet akan tergoda dengan fasilitas lain seperti media sosial atau mencari berita-berita.
Selain mencari tugas-tugas dari sekolah yang biasanya lebih gampang dicari lewat internet. Media internet juga saya gunakan untuk bermain games (informan 4) Tugas-tugas dari sekolah dan media sosial yang biasanya saya gunakan melalui. internet (informan 9)
Saya lebih banyak menggunakan internet untuk bermain games dan media sosial (informan 10)
Selain selalu meng-update informasi dari teman-teman di media sosial, saya juga meng-update informassi dari berita (informan 11)
Saya lebih sering menggunakan internet untuk mendownload video dan lagu-lagu termasuk juga dan media sosial (informan 12)
Banyak informasi dalam internet termasuk berita-berita yang biasanya saya akses termasuk media sosial (informan13)
Saya ini penggemar selebriti Korea sehingga saya selalu mencari berita mengenai mereka lewat internet, tapi saya juga menggunakan internet untuk memenuhi tugas-tugas dari sekolah (informan 15)
Saya lebih menyukai berita-berita luar negeri, online di media sosial, chat dan searching (informan 16)
Intensitas Waktu dalam Mengakses Media Online
Menggunakan media online kadang membuat orang lupa diri dan lupa waktu karena begitu banyak informasi yang ditawarkan didalamnya. Bahkan karena terlalu asyik kadang seperti orang kecanduan jadi lupa makan, lupa minum, bahkan lupa mandi karena tawaaran-tawaran informasi yang sangat beragam tersebut. Tidak hanya itu, dampak negatif dari media online adalah membuat anak-anak sekolah untuk lupa ke sekolah. Tapi karena fasilitas itu tidak bersifat gratis tapi berhubungan dengan pulsa atau biaya maka pada akhirnya menggunakan media online punya keterbatasan seperti yang dipaparkan para informan.
Saya lagi mood untuk melihat informasi-informasi atau sedang mengerjakan tugas, saya bisa lupa waktu. Dan bisa sampai 3 hingga 4 jam (fasilitas internet ada di rumah) (informan 1)
Ya karena saya menggunakan internet jika ada perlu saja, jadi paling-paling hanya sekitar satu jam saja saya menggunakan internet.(informan 2)
Sekitar jam sesuai dengan paket yang ada di warnet, karena kalo hanya satu jam rugi sehingga lebih baik sesuai paket 3 jam saja. (informan 4)
Saya sih tergantung paket dan pulsa yang ada saja. Kalau lagi banyak ya bisa lama. (informan 5)
Saya tergantung kebutuhan saja jadi sekitar 1-2 jam saja, tapi itu saya lakukan
setiap hari (fasilitas internet ada di rumah) (informan 6)
Tergantung uang dan paket (informan 11)
Tergantung kebutuhan dalam menyelesaikan tugas (informan 14)
Sampai tugas selesai dicari dan dibuat (fasilitas internet ada di rumah (informan 15) Iya kalau kebutuhan itu sangat berhubungan dengan jurusan saya (informan 16)
Kesimpulan dan Saran:
Kesimpulan
Perkembangan media online yang begitu pesat yang telah mengalahkan keberadaan media konvensional seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film tidak bisa dipungkiri lagi. Oleh sebab harus disikapi secara bijak oleh para penggunanya termasuk para siswa, karena ada dampak positif dan dampak negatif yang menyertainya.
Saran
Agar setiap Sekolah/Madrasah dan Pesantren seyogyanya dilengkapi dengan sarana media online sehingga bisa membantu dalam proses belajar mengajar.
Agar para siswa siswi dan snatri bisa menggunakan media online yang positif sehingga bisa membantu prestasi belajar dan kreatif dalam belajar mengajar siswa siswi dan santri.