Doktren Sains Al Qur'an Nusantara dan Madrasah Aliyah Ma'arif NU Sains Al-Qur'an Sumbang membuka pendaftaran santri baru
Senin, 13 November 2017
Karya seni MOTIF BATIK KAWUNG
Urip kuwe mung nunggu wektu loro 1. Nunggu Wektu Sholat 2. Nunggu Wektune Disholati
Selasa, 25 April 2017
Urip kuwe mung nunggu wektu loro 1. Nunggu Wektu Sholat 2. Nunggu Wektune Disholati
Sabtu, 22 April 2017
SURVAI
Urip kuwe mung nunggu wektu loro 1. Nunggu Wektu Sholat 2. Nunggu Wektune Disholati
Minggu, 26 Maret 2017
Pancalia Sakti
Urip kuwe mung nunggu wektu loro 1. Nunggu Wektu Sholat 2. Nunggu Wektune Disholati
Senin, 21 April 2014
FADILAH SURAT YASIN AYAT 9
Pada kesempatan kali ini,saya SYAMSUL HUDAi,ingin berbagi sedikit
pengetahuan kepada teman - teman,tentang sebuah amalan yang bersumber
dari Al Quran.
Amalan ini, saya dapatkan dari cerita - cerita orang tua,pengalaman orang lain yang telah menggunakan nya,dan juga dari berbagai buku catatan tentang amalan - amalan yang bersumber dari Al Quran.
(وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُون)
Amalan ini, saya dapatkan dari cerita - cerita orang tua,pengalaman orang lain yang telah menggunakan nya,dan juga dari berbagai buku catatan tentang amalan - amalan yang bersumber dari Al Quran.
Amalan yang saya maksud itu ialah Surah Yasin ayat 9, yang
berfungsi sebagai amalan untuk 'mengaburkan pandangan' musuh terhadap
kita,sehingga kita terbebas dari mara bahaya yang mungkin di timbulkan
oleh musuh tersebut.
Kalau istilah masyarakat Aceh pada umumnya,amalan ini sering di katakan sebagai Ilmu Perabun.
Adapun Surah Yasin yang dimaksud itu :
Kalau istilah masyarakat Aceh pada umumnya,amalan ini sering di katakan sebagai Ilmu Perabun.
Adapun Surah Yasin yang dimaksud itu :
(وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُون)
''Dan kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka
dinding (pula), dan kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat
Melihat.''
QS. Yasin (36) : 9
Mari kita perhatikan sejenak arti dari terjemahan nya,''di hadapan mereka dinding, dan di belakang dinding (pula)''.
Teman - teman,bagaimana pendapat anda ?
Jika sudah ada dinding di depan dan di belakang mereka,jadi bagaimana mereka akan bisa melihat kita ?
Perumpamaan nya seperti itu,jadi jika kita membaca ayat tersebut,maka mereka akan seperti tidak melihat kita,di karenakan adanya 'dinding - dinding' tersebut.
Adapun amalan di atas,di baca sebanyak 9x ketika kita sedang terdesak dalam suatu keadaan yang kita sendiri tidak menghendaki nya. Misalkan,kita ingin ke suatu tempat,namun ternyata tempat yang hendak kita tuju terhalang oleh razia/sweeping. Maka,apabila kita ingin melewati razia/sweeping tersebut,maka cukup baca saja ayat tersebut diatas sebanyak 9x,lalu tiupkan ke arah mereka. Niscaya mereka yang dituju,tidak akan bisa melihatmu.
Tapi dengan catatan,ketika melewati target,hendaklah jangan melihat mereka,dan jangan bersuara sedikitpun. Anggap saja seolah - olah mereka tak ada,dan anggap saja tak akan terjadi apa - apa.
Amalan tersebut bisa di gunakan untuk tujuan selain itu,namun selama hakikatnya sama yaitu 'mengaburkan' pandangan seseorang terhadap kita,sehingga kita bisa bebas melewatinya.
Ya,tentu saja,kunci dari semua amalan atau apapun yang kita panjatkan kepada Allah harus di sertai dengan keyakinan kepada Nya. Sebab,apabila kita tidak yakin,maka sia - sialah semua nya.
Jadi,intinya adalah keyakinan,yakin bahwa Allah bersamamu dan mendengar apapun pintamu,maka insya Allah akan berhasil.
Sejujurnya,saya belum pernah mengamalkan ayat tersebut. Karena,saya beranggapan belum/tidak perlu melakukan nya. Dari cerita beberapa orang yang telah pernah mem-praktek-kan nya,umum nya semua berhasil. Jadi,tidak ada keraguan terhadap hal - hal seperti itu.
Namun,ada satu hal yang ingin saya sampaikan. Menurut 'senior - senior' saya dalam hal tersebut,ada sedikit efek negatif dari amalan tersebut. Yakni,selama atau setelah mengamalkan amalan tersebut,maka rezeki si pengamal bakal jadi sulit di dapatkan,agak seret,dan tidak selancar sebelum pengamalan amalan tersebut.
Mengapa demikian ? Menurut penuturan mereka,amalan tersebut berfungsi ganda,yaitu turut 'mengaburkan' pandangan orang lain teradap anda,sehingga seolah - olah anda 'seperti tidak ada' bagi mereka,atau dengan kata lain,mereka akan seperti 'lupa' terhadap kehadiran anda di tengah - tengah mereka.
Contoh sederhana. Misalkan anda seorang pedagang,lalu mengamalkan ayat tersebut untuk mengaburkan pandangan orang - orang yang anda tidak ingin mereka menemui anda untuk suatu urusan. Katakan lah mereka yang ingin menemui anda, adalah para rentenir yang dulu meminjamkan uang kepada anda,namun ketika telah jatuh tempo,mereka mencari anda di saat uang anda belum mencukupi,maka anda memakai amalan tersebut untuk mengaburkan pandangan mereka terhadap anda, atau membuat mereka 'lupa' terhadap anda untuk sementara.
Tentu saja efek negatif nya,toko tempat anda berdagang akan sepi. Kenapa demikian ? Karena,secara tidak langsung anda juga telah ikut 'mengaburkan' pandangan orang lain terhadap keberadaan toko anda,sehingga membuat mereka seperti 'tidak melihat' toko anda,lalu,mereka jadi jarang belanja di toko milik anda,yang pada akhirnya membuat usaha anda terancam sepi,bangkrut,lalu tutup.
Jadi,pikirkan secara matang dampak yang akan di timbulkan, sebelum anda menggunakan amalan tersebut .
Demikian lah,sedikit pencerahan dari saya. Sebagai manusia,tentu saja saya tidak luput dari kesalahan kesalahan. Dan juga,saya masih pemula dalam hal hal tersebut,jadi kalau ada di antara pembaca ada yang lebih paham daripada saya,saya mohon koreksi nya agar jadi perbaikan kita semua untuk ke depan
QS. Yasin (36) : 9
Mari kita perhatikan sejenak arti dari terjemahan nya,''di hadapan mereka dinding, dan di belakang dinding (pula)''.
Teman - teman,bagaimana pendapat anda ?
Jika sudah ada dinding di depan dan di belakang mereka,jadi bagaimana mereka akan bisa melihat kita ?
Perumpamaan nya seperti itu,jadi jika kita membaca ayat tersebut,maka mereka akan seperti tidak melihat kita,di karenakan adanya 'dinding - dinding' tersebut.
Adapun amalan di atas,di baca sebanyak 9x ketika kita sedang terdesak dalam suatu keadaan yang kita sendiri tidak menghendaki nya. Misalkan,kita ingin ke suatu tempat,namun ternyata tempat yang hendak kita tuju terhalang oleh razia/sweeping. Maka,apabila kita ingin melewati razia/sweeping tersebut,maka cukup baca saja ayat tersebut diatas sebanyak 9x,lalu tiupkan ke arah mereka. Niscaya mereka yang dituju,tidak akan bisa melihatmu.
Tapi dengan catatan,ketika melewati target,hendaklah jangan melihat mereka,dan jangan bersuara sedikitpun. Anggap saja seolah - olah mereka tak ada,dan anggap saja tak akan terjadi apa - apa.
Amalan tersebut bisa di gunakan untuk tujuan selain itu,namun selama hakikatnya sama yaitu 'mengaburkan' pandangan seseorang terhadap kita,sehingga kita bisa bebas melewatinya.
Ya,tentu saja,kunci dari semua amalan atau apapun yang kita panjatkan kepada Allah harus di sertai dengan keyakinan kepada Nya. Sebab,apabila kita tidak yakin,maka sia - sialah semua nya.
Jadi,intinya adalah keyakinan,yakin bahwa Allah bersamamu dan mendengar apapun pintamu,maka insya Allah akan berhasil.
Sejujurnya,saya belum pernah mengamalkan ayat tersebut. Karena,saya beranggapan belum/tidak perlu melakukan nya. Dari cerita beberapa orang yang telah pernah mem-praktek-kan nya,umum nya semua berhasil. Jadi,tidak ada keraguan terhadap hal - hal seperti itu.
Namun,ada satu hal yang ingin saya sampaikan. Menurut 'senior - senior' saya dalam hal tersebut,ada sedikit efek negatif dari amalan tersebut. Yakni,selama atau setelah mengamalkan amalan tersebut,maka rezeki si pengamal bakal jadi sulit di dapatkan,agak seret,dan tidak selancar sebelum pengamalan amalan tersebut.
Mengapa demikian ? Menurut penuturan mereka,amalan tersebut berfungsi ganda,yaitu turut 'mengaburkan' pandangan orang lain teradap anda,sehingga seolah - olah anda 'seperti tidak ada' bagi mereka,atau dengan kata lain,mereka akan seperti 'lupa' terhadap kehadiran anda di tengah - tengah mereka.
Contoh sederhana. Misalkan anda seorang pedagang,lalu mengamalkan ayat tersebut untuk mengaburkan pandangan orang - orang yang anda tidak ingin mereka menemui anda untuk suatu urusan. Katakan lah mereka yang ingin menemui anda, adalah para rentenir yang dulu meminjamkan uang kepada anda,namun ketika telah jatuh tempo,mereka mencari anda di saat uang anda belum mencukupi,maka anda memakai amalan tersebut untuk mengaburkan pandangan mereka terhadap anda, atau membuat mereka 'lupa' terhadap anda untuk sementara.
Tentu saja efek negatif nya,toko tempat anda berdagang akan sepi. Kenapa demikian ? Karena,secara tidak langsung anda juga telah ikut 'mengaburkan' pandangan orang lain terhadap keberadaan toko anda,sehingga membuat mereka seperti 'tidak melihat' toko anda,lalu,mereka jadi jarang belanja di toko milik anda,yang pada akhirnya membuat usaha anda terancam sepi,bangkrut,lalu tutup.
Jadi,pikirkan secara matang dampak yang akan di timbulkan, sebelum anda menggunakan amalan tersebut .
Demikian lah,sedikit pencerahan dari saya. Sebagai manusia,tentu saja saya tidak luput dari kesalahan kesalahan. Dan juga,saya masih pemula dalam hal hal tersebut,jadi kalau ada di antara pembaca ada yang lebih paham daripada saya,saya mohon koreksi nya agar jadi perbaikan kita semua untuk ke depan
Urip kuwe mung nunggu wektu loro 1. Nunggu Wektu Sholat 2. Nunggu Wektune Disholati
Rabu, 16 April 2014
Mujudake Raos Trisna Dateng Al Qur'an
Urip kuwe mung nunggu wektu loro 1. Nunggu Wektu Sholat 2. Nunggu Wektune Disholati
Senin, 14 April 2014
Sepi ing pamrih
ada dua bahaya yang mengancam cara hidup manusia, yaitu nafsu (hawa nafsu) dan egoisme (pamrih). Oleh karena itu manusia harus mengontrol nafsunya dan melepaskan pamrihnya. Nafsu adalah perasaan kasar sebab ia menggagalkan kontrol diri manusia dan membelenggunya secara buta kepada dunia. nafsu memperlemah manusia karena memboroskan kekuatan batin tanpa guna, nafsu yang mulai dengan M (ma) Madat, Madon, Mangan, Minum, dan Main.
Untuk mengontrol nafsu adalah berguna untuk melakukan sekedar laku tapa sedikit mengurangi makan dan tidur, menguasai diri dibidang seksual, dan lain sebagainya. Tapa lahiriyah dapat memperkuat kehendak dalam usaha untuk mempertahankan keseimbangan batin dan agar berkelakuan sesuai dengan tuntunan keselarasan sosial.
Bahaya kedua yang harus diperhatikan orang adalah pamrih. Bertindak karena pamrih berarti hanya mengusahakan kepentingan diri secara pribadi dan tidak memperhatikan orang lain (masyarakat).
Pamrih jelas memperlemah manusia dari dalam, dan barang siapa yang mengejar pamrih-nya, ia memutlakkankekuatan sendiri, mengisolasikan dirinyasekaligus memotong dari selembar kekuatan batin.
Pamrih terutama terlihat dalam tiga nafsu, yaitu senantiasa ingin menjadi orang yang nomor satu (nafsu menange dewek), menganggapdiri sendiri selalu betul (nafsu benere dewek), dan hanya memperhatikan kepentingan sendiri (nafus butuhe dewek). Sikaplain yang tercela adalah kebiasaan untuk menarik keuntungan sendiri dari setiapsituasi tanpa memperharikan orang lain (Aji mumpung) atau untuk mengira bahwa karena jasa-jasa tertentu mengaku mempenyuai lebih banyak hak dari yang lainnya (dumeh).
Kebalikan dari sikap pamrih adalah sepi ing pamrih, Manusia itu dikatakan sepi ing pamrih jika ia makin tidak perlu lagi gelisah dan prihatin terhadapdiri sendiri, semakin bebas dari nafsu ingin memiliki serta hatinya mantap dan tenang dalam menghadapi cobaan hidup.
Orang hendaknya ingat (Eling) akan Alloh SWT dan selalu bersikap mawas diri (Waspada), Orang hendaknya mempercayakan pada bimbingan Illahiyah (Pracaya) dan percaya kepada Nya (Mituhu) Siapa yang berlaku demikian, maka dengan sendirinya akan menemuka sikap yang tepat dalam semua hal yang akan dialaminya.
Sikapkhas yang harus ditanamkan adalah sabar, Nrima, Ikhlas (rila) jujur (temen) dan sederhana (prasaja), sabar itu adalah tanda orang yang baik, Ia maju dengan hati-hati, melngkah dengan mencoba, seperti mowot yang belum diketahui kekuatan powotannya. Nrima berarti mampu bereaksi secara rasional, ketika mengalami kesulitan hidup ataupun kekecewaan, ora robah dan menentang secara percuma, Ikhlas berati bersedia melepaskan keakuan dan menyusun diri dengan alam semesta sebagaimana sudah ditentukan (ginaris). Jujur berarti dapat mengandalkan janji, siapa yang bersikap jujur juga akan bersikap adil, dan hatinya akan berani dan tentram, Sederhana atau prasaja berarti bersedia menganggap diri sendiri lebih rendah (andhap asor) dari orang lain.
siapa yang memiliki sikaptersebut atas tentunya akan berbudi luhur, Budi luhur adalah kebalikan dari semua sifat yang buruk dan dibenci , seperti kebiasaan mencampuri urusan orang lain (dakwen) budi yang rendah atau drengki iri dan srei, suka akan main intrik (jail) dan kasar (menthakil) Budi luhur berarti mempunyai perasaan tepat bagaimana cara bersikap terhadaporang lain, apa yang bisadan apayang tidakbisa dilakukan dan dikatakan, siapa yang berbudi luhur akan bersikap baik tidak hanya terhadaporang baik melainkan juga terhadap orang buruk(Sapa Becik dhen Becikana, Sapaaladhen Beciki)
Urip kuwe mung nunggu wektu loro 1. Nunggu Wektu Sholat 2. Nunggu Wektune Disholati
Langganan:
Komentar (Atom)






