Minggu, 13 Desember 2020

Ka Mabigus MA Ma'arif NU Sains Al Qur'an Sumbang Lantik 40 Penegak Bantara Minggu, 13 Desember 2020 14:59 WIB Mabigus MA Ma'arif NU Sains Al Qur'an Sumbang Lantik 40 Penegak Bantara Suara Purwokerto - Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan 02.07.3601 - 02.07.3602 Ambalan Ki Ageng Tambakbayan dan Nyi Dyah Sawitri pangkalan Madrasah Aliyah Ma'arif NU Sains Al-Qur'an dan Santri Pondok Pesantren Sains Al-Qur'an "Nusantara" Sumbang melantik 40 Pramuka Penegak menjadi penegak Bantara Minggu dini hari 13 Desember 2020 di halaman Madrasahnya. Sebelum dilakukan pelantikan para Pramuka ini mengikuti perkemahan mulai Jumat (11/12/2020) hingga Minggu (13/12/2020). Pada kegiatan tersebut tetap memperhatikan protokol kesehatan, ditandai dengan tetap jagak jarak, mencuci tangan sebelum dan setelah mengikuti kegiatan, serta tetap mengenakan masker. Kamabigus MA Ma'arif NU Sains Al-Qur'an Amin Khairudin, M.Pd.I bertindak sebagai pembina upacara. Prosesi pelantikan pramuka penegak bantara berlangsung khidmat dan tertib yang dimulai dari pembacaan laporan ketua panitia, prosesi adat, pembacaan surat keputusan pelantikan, tanya jawab kepada calon penegak bantara kemudian Ka Mabigus memandu pengucapan Tri Satya. Mabigus memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Dewan Ambalan dan pembina yang selalu menunjukkan keaktifannya dalam berorganisasi dengan baik dan terarah yang ditandai kegiatan pelantikan yang sempat tertunda karena Covid-19. “Saya sangat bangga dengan kalian generasi muda calon pemimpin bangsa, yang berproses melalui Pramuka untuk menyiapkan generasi sehat, cerdas, dan berkarakter dalam adaptasi kebiasaan baru”, katanya. Salah satu pembina Syamsul Huda Chumaidy mengatakan  perkemahan merupakan salah satu kegiatan wajib yang harus diikuti oleh para calon penegak bantara, sebelumnya mereka telah menyelesaikan berbagai tugas yang termuat dalam syarat-syarat kecakapan umum (SKU) penegak bantara, yang terdiri dari 5 unsur pengembangan yaitu spritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik. "Melalui perkemahan 5 unsur tersebut akan diuji. Karena perkemahan dijadikan sebagai acara pengakraban diri antar anggota pramuka, sebagai sarana untuk meningkatkan rasa kerja sama, menjalin kekompakan juga menggugah semangat patriotisme dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa," katanya Kegiatan yang dilaksanakan pada perkemahan antara lain kewirausahaan, training motivations, renungan malam, senam, dan longmarch. "Kami mengucapkan terima kasih kepada Kak Yusuf Supriyadi, SH Pelatih Kwarcab Banyumas yang juga pelatih Pusdiklatnas yang sempat memberikan materi training motivations," katanya Setelah mereka mengucapkan janji sebanyak 25 Penegak Putri dan 15 Penegak Putra berhak menggunakan atribut balok Bantara. Karena untuk menjadi Bantara harus melalui uji kecakapan, biasanya seorang Pramuka Penegak Bantara akan lebih percaya diri baik dilingkungan sekolah pondok pesantren maupun lingkungan masyarakat. Najwa Alina Khaerun Baja mengaku terharu atas apa yang telah diraih. "Alhamdulillah baru kali ini sekolah dan pesantren melaksanakan pelantikan Pramuka hingga Bantara," katanya Fahrul Latif Budianto, Pradana Ambalan Ki Ageng Tambakbayan merasa puas karena sudah bisa mengantarkan teman temannya meraih Pramuka Bantara meski ada ujian SKU yang dilakukan dengan cara daring. "Alhamdulillah, luar biasa, kegiatan yang sempat tertunda karena situasi dan kondisi yang belum memungkinkan akhirnya pelantikan pramuka penegak bantara dapat dilakukan meski di tengah pandemi," katanya .




Selasa, 08 Desember 2020

TEKS VIJILI


 TEKS RENUNGAN MALAM DALAM KEGIATAN PRAMUKA

hudabrah Cakebasen Renungan  

dalam kegiatan Pramuka.


biasanya digunakan dalam acara perkemahan, persami atau pelantikan. Salah satu tradisi persami/pelantikan dalam kegiatan pramuka adalah renungan malam. Berikut salah teks Renungan Malam yang bisa digunakan dalam kegiatan Pramuka.


Berikut  Teks Renungan Malam  dalam kegiatan Pramuka di Gudep 02.07.3601-02.07.3602 Ambalan Ki Ageng Tambakbayan dan Nyi  Dyah Sawitri pangkalan MADRASAH ALIYAH MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN dan PONDOK PESANTREN SAINS AL QUR'AN "NUSANTARA" Kec Sumbang  Banyumas

Adik – adik……..
Dalam nuansa keheningan malam.Diantara lirihnya hembusan sang bayu dan kemilau cahaya bintang…. Adalah jiwa­jiwa kita.Yang kembali meniti detak waktu, yang telah terlampaui….Sejenak menjernihkan hati, dalam kepasrahan pada yang Maha Kuasa…..
Adik – adik…….. pada malam ini di tengah kesendirian kakak ingin mengajak adik – adik berpikir jernih, sambil merenung kembali perjalanan kehidupan ini, sejak adik – adik dapat membedakan antara yang benar dan yang salah hingga saat ini, renungkan perjalanan kehidupan yang telah adik – adik lalui, kakak yakin adik – adik akan menemui jalan yang terbaik untuk mengenal dirisendiri dan menjadi Pramuka sejati.

Adik – adik …….. di tengah malam yang gelap gulita ini hanya bertemankan lilin yang menerangi, cobalah adik adik merenung kembali perjalanan hidup ini darisejak adik – adik lahir hingga saat ini, apa saja yang telah adik adik perbuat untuk membalas jasa dan pengorbanan kedua orang tua kita, yang telah bersusah payah membesarkan kita? Membanting tulang dengan tidak peduli siang atau malam, hujan dan panas, walau harus pakaian basah kering di badan, terkadang harus mencucurkan air mata menahan kepedihan menghadapi penderitaan hidup ini, meskipun harus tertawa ditengah kesedihan saat kita berada ditengah mereka, padahal mereka sakit tapi tak pernah di hiraukan kesakitannya, asalkan mereka dapat membesarkan dan membuat anak – anaknya bahagia, walupun harus jiwa yang menjadi taruhannya, pernahkan adik – adik rasakan dan terfikirkan hal ini ?... cobalah renungkan …! dan cobalah bayangkan...! Saat adik­adik mempersiapkan untuk kegiatan Persami ini, tentunya tidak lepas dari orang tua kalian.Adik – adik bisa berkumpul disini karena restu dari orang tua.Apapun kalian masih tergantung pada orang tua.Mereka di rumah memendam rasa rindu kepada kalian. Tapi, apa kalian rindu dengan mereka ? Di setiap waktu mereka selalu berdoa agar kalian diberikan keselamatan.Apa itu juga kalian lakukan? Apa kalian mendoakan mereka? Kita sebagai seorang anak, wajib untuk menghormati kedua orang tua kita.Terutama pada ibu kita. Ingat dik ! Surga itu ada di bawah telapak kaki ibu..

Ibu adalah sosok wanita yang sangat tegar dan penuh pengorbanan.Di saat kita masih di dalam kandungan seorang ibu, kita sudah diberi kasih sayang yang begitu besar olehnya.Selama 9 bulan seorang ibu mengandung anaknya tanpa ada rasa pamrih.Dan dengan perjuangan seorang ibu, kita dapat terlahir di dunia ini dengan taruhan hidup atau mati.Setelah kita di lahirkan dan setelah itu ibu juga yang merawat dan membesarkannya dengan ikhlas.Disaat kita menangis di tengah malam ibu bangun dan menimang kita dengan penuh kasih sayang. Disaat kita berlatih berjalan, namun kita terjatuh dan menangis..Apa yang dilakukan ibu? Ia mengendong dan menenangkan kita. Apakah kalian teringat saat kalian diajak oleh ibu kalian pergi ke suatu tempat, dan kalian menginginkan sesuatu.Kalian tak pernah perdulikan seberapa uang ibu kalian. Dan ibu pun, tak akan mengeluh, dan tak akan menceritakannya kepada kalian bahwa uangnya terbatas. Dia tetap membelikan kalian, sesuai yang kalian minta.Disaat kalian melakukan kesalahan, dan membuat ibu marah kepada kalian.Itu bukan tanda ibu tak sayang, melainkan ibu sangat sayang kepada kalian.Ibu ingin yang terbaik untuk kalian.Ibu ingin kalian tak berada di jalan yang salah.Masihkah kalian ingat itu semua?Sudahkah kalian berterima kasih kepada Ibu kalian? Sudahkah kalian mohon ampun kepada ibu kalian?Sungguh... banyak sekali pengorbanan seorang ibu kepada anaknya.Tetapi mengapa seorang anak yang sudah tumbuh besar dan dewasa tidak mau berbakti kepada ibunya? Apakah mereka merasa dirinya itu tidak lagi membutuhkan seorang ibu yang telah membesarkannya dari kecil ? Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu tak akan pernah tergantikan oleh apa dan akan ada untuk anaknya selamanya meskipun anaknya tak berbakti kepadanya. Sungguh sangat besar pengorbanan seorang ibu kepada anaknya maka dari itu kita jangan sampai melukai hati seorang ibu yang telah banyak berkorban untuk kita. Kakak berharap, setelah nanti kalian sampai dirumah minta maaf, berterima kasih dan peluk ibu kalian. Selain sosok ibu yang berarti dalam hidup kita adalah Guru.Perjuangan seorang guru tidak dapat dinilai dengan apapun. Guru merupakan seseorang yang sangat berjasa dalam menuntut ilmu. Gurulah yang membimbing, mengajar hingga kita bisa membaca dan menulis.Senyum indah selalu menghiasi wajahnya.Dia mengisi dengan kesabarannya. Hilang dahagaku yang haus akan ilmu. Jika disaat dia mengajar di depan kelas, namun muridmuridnya tak memperhatikannya, tapi dia tetap sabar. Meskipun ia mengerutkan wajahnya, itu pun tetap dirangkai dengan senyumnya. Tahukah kalian, betapa susahnya, betapa beratnya, dan begitu besarnya perjuangan seorang guru? Jangan pernah kalian coba untuk sakiti hati seorang guru, apalagi membuat ia kecewa dan marah pada kalian!!! Dia yang mengajari banyak hal tentang ilmu pengetahuan maupun ilmu pekerti.Memberi semangat pada kita itulah dia. Dia sangat berjasa dan sangat berpengaruh pada hidup kita. Tanpa guru dunia ini akan hampa. Ada sebuah cerita tentang seorang guru.Jadi, pada tempo hari… jadi sendu terasa. Mereka mendengar kabar bahwa sang guru dirawat di rumah sakit. Setelah mendengar kabar itu, mereka pun terdiam seribu bahasa.Mereka merenungkan sesuatu hal. Yang mereka pikirkan, apa ini ada hubungannya yang telah mereka perbuat tanpa sengaja pada tempo hari ?Hanya karena canda yang tak tepat, membuatnya marah pada mereka.Saat dia memberikan tugas, namun mereka menolaknya. Hal ini membuatnya marah, namun itu semua hanya ia pendam. Sehingga membuatnya masuk ke rumah sakit.Apakah kalian pernah terpikirkan oleh ini?Apakah kalian pernah memperdulikan perasaan guru kalian?Perasaan seorang guru itu begitu peka.Jadi jangan pernah sakiti guru kalian sampai kapanpun. Patuhilah apa yang ia perintahkan !!! Guru bekerja dengan penuh ketulusan jiwa dan memberinya dengan penuh kasih sayang..

Adik – adik, kakak menyadari dan yakin sekali tidak ada didalam dunia ini yang bernama insan luput dari kekhilafan dan kesalahan, karena pada dasarnya kita adalah hamba Allah yang lemah penuh dengan kekurangan, tidak ada apa yang bisa kita banggakan di mata Allah, untuk itu kakak mengharap bangkitlah dari lamunan panjangmu yang penuh dengan hayalan, hidup ini pada hakekatnya adalah kenyataan hadapi ia dengan kebesaran jiwa, dan sadarlah akan kelemahan dirisendiri akui jika itu salah, sambil memeperbaikinya untuk kemajuan masa depan mu, jalanilah dengan niat yang tulus serta ikhlas dari lubuk hati yang mendalam dengan hanya mengharapkan ridho dari Allah SWT semata – mata bukan karena siapa – siapa, bukankah adik – adik tahu bahwa disamping kanan dan kiri adik – adik ada pengawas dari Allah yang tak pernah tidur yang selalu mengawasi gerak gerik adik – adik, berangkat dari sinilah kakak serahkan semuanya kepada adik – adik untuk tetap percaya diri dengan mengamalkan kode etik Gerakan Pramuka yang tertuang dalam Dasa Darma item kesepuluh yakni “ Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan” memang pahit serta berat tantangannya, karna yang ditantang adalah diri kita sendiri, yaitu hawa nafsu yang jahat lagi keji, tetapi dibalik itu semua ada hikmah yang terkandung didalamnya jika adik – adik cermati dengan baik dan bijaksana, yakni untuk membentuk watak dan kepribadian yang tangguh, siap berhadapan dengan kenyataan hidup yang penuh lika ­ liku dan tantangan ini. Untuk itu bersabarlah dan hadapi dengan kebesaran jiwa serta bertawakallah kepada Allah kakak yakin adik – adik bisa menjalaninya.

Dengan penuh kesadaran selaku hamba yang lemah, hamba Mu ini mohon perlindungan kepada Mu ya Allah serta ampunilah kesalahan yang telah saya perbuat selama ini, saya berjanji pada diri saya sendiri dengan tulus dan ikhlas untuk tidak mengulangi perbuatan yang telah saya perbuat selama ini

Demikian Teks Renungan Malam  dalam kegiatan Pramukaby masqumambang@gmail.com, dan hudabrahchumaedy@gmail.com

Sabtu, 05 Desember 2020

VIJILI


 Pramuka Penegak merupakan kader Pramuka yang disiapkan untuk memimpin bangsa di masa depan, dan diikutsertakan dalam pembangunan masyarakat. Dalam tri satya anggota pramuka yang membedakan antara Penegak dan Penggalang adalah kalimat "mempersiapkan diri" untuk Pramuka Penggalang dan kalimat "ikut serta" untuk Pramuka Penegak dan kalimat selanjutnya adalah sama yaitu "membangun masyarakat"


Secara tekhnis jiwa seorang Penegak sudah mulai berpikir dan bertindak sesuai dengan proses pendewasaannya. Oleh karenanya, dalam Gerakan Pramuka memberikan ruang bagi Pramuka Penegak untuk melatih kepemimpinan. Maka, dimulailah dengan satuan gugus depan. Sebagaimana dalam pola mekanisme pembinaan pramuka penegak dan pandega. Gugus Depan diwajibkan membentuk satuan penegak yang di sebut Ambalan sebagai wahana para Pramuka Penegak melatih jiwa kepemimpinan. 

Ambalan merupakan wadah bagi Pramuka Penegak untuk mengekspresikan diri, bersatu dengan Pramuka meningkatkan keterampilan yang dimiliki kemudian di kembangkan secara teratur dan terarah. Maka, untuk mengelola Ambalan perlulah di bentuk Dewan Kerja Ambalan atau disebut juga Dewan Ambalan kemudian di singkat menjadi DA. 


Pemilihan Dewan Ambalan
Untuk menentukan siapa saja yang akan menjadi pengurus Dewan Ambalan dilakukan dengan cara di pilih oleh seluruh anggota Ambalan tersebut. Pemilihan Dewan Ambalan ini dilakukan secara berkala agar terciptanya organisasi yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Pemilihan Dewan Ambalan dilakukan melalui proses demokrasi yaitu Musyawarah Anggota Ambalan atau Musyawarah Ambalan yang kemudian di akronimkan menjadi MUBAL.
Struktural Dewan Ambalan
Setelah melalui proses pemilihan ketua Dewan Ambalan yang kemudian disebut Pradana maka, seorang Pradana memiliki tugas untuk membentuk Dewan Ambalan. Adapun struktural yang dibutuhkan dalam Dewan Ambalan diantaranya.
1. Satu orang Pradana (Ketua Dewan Ambalan) merangkap anggota
2. Satu orang Pemangku Adat (Juru Adat/Judat) merangkap anggota
3. Satu orang Krani (Sekretaris Dewan Ambalan) merangkap anggota
4. Satu orang Hartaka (Bendahara/Juru Keuangan) merangkap anggota

Jika dibutuhkan maka, Dewan Ambalan dapat membentuk bidang-bidang sesuai kebutuhan Ambalan itu sendiri. Adapun bidang-bidang yang di rekomendasikan diantaranya,
1. Bidang Kajian dan Latihan 
2. Bidang Kegiatan Kepramukaan
3. Bidang Pembinaan dan Pengembangan
4. Bidang Pengabdian Masyarakat
5. Bidang Penelitian dan Evaluasi

Peran dan Fungsi Dewan Ambalan
Dewan Ambalan memiliki peranan penting dalam pengelolaan Pramuka Penegak di Gugus Depan. Oleh karenanya, Dewan Ambalan berperan sebagai pengelola kegiatan Pramuka Penegak di tingkat Gugus Depan. Sementara fungsi dari Dewan Ambalan adalah sebagai wahana mengemukakan pendapat dan memberikan gagasan dalam pembangunan Gerakan Pramuka di tingkat Gugus Depan.

Jumat, 04 Desember 2020

DEWAN AMBALAN SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN


Oleh Kak SYAMSUL HUDA CHUMAEDY, M.Pd Ka Gudep 02.07.3601 di Madrasah Aliyah Ma'arif NU Sains Al-Qur'an Sumbang Banyumas Pramuka Penegak merupakan kader Pramuka yang disiapkan untuk memimpin bangsa di masa depan, dan diikutsertakan dalam pembangunan masyarakat. Dalam tri satya anggota pramuka yang membedakan antara Penegak dan Penggalang adalah kalimat  sama yaitu "membangun masyarakat Secara teknis jiwa seorang Penegak sudah mulai berpikir dan bertindak sesuai dengan proses pendewasaannya. Oleh karenanya, dalam Gerakan Pramuka memberikan ruang bagi Pramuka Penegak untuk melatih kepemimpinan. Maka, dimulailah dengan satuan gugus depan. Sebagaimana dalam pola mekanisme pembinaan pramuka penegak dan pandega. Gugus Depan diwajibkan membentuk satuan penegak yang di sebut Ambalan sebagai wahana para Pramuka Penegak melatih jiwa kepemimpinan. Ambalan merupakan wadah bagi Pramuka Penegak untuk mengekspresikan diri, bersatu dengan Pramuka meningkatkan keterampilan yang dimiliki kemudian di kembangkan secara teratur dan terarah. Maka, untuk mengelola Ambalan perlulah di bentuk Dewan Kerja Ambalan atau disebut juga Dewan Ambalan kemudian di singkat menjadi DA. Pemilihan Dewan Ambalan Untuk menentukan siapa saja yang akan menjadi pengurus Dewan Ambalan dilakukan dengan cara di pilih oleh seluruh anggota Ambalan tersebut. Pemilihan Dewan Ambalan ini dilakukan secara berkala agar terciptanya organisasi yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Pemilihan Dewan Ambalan dilakukan melalui proses demokrasi yaitu Musyawarah Anggota Ambalan atau Musyawarah Ambalan yang kemudian di akronimkan menjadi MUBAL. Struktural Dewan Ambalan Setelah melalui proses pemilihan ketua Dewan Ambalan yang kemudian disebut Pradana maka, seorang Pradana memiliki tugas untuk membentuk Dewan Ambalan. Adapun struktural yang dibutuhkan dalam Dewan Ambalan diantaranya. 1. Satu orang Pradana (Ketua Dewan Ambalan) merangkap anggota 2. Satu orang Pemangku Adat (Juru Adat/Judat) merangkap anggota 3. Satu orang Krani (Sekretaris Dewan Ambalan) merangkap anggota 4. Satu orang Hartaka (Bendahara/Juru Keuangan) merangkap anggota Jika dibutuhkan maka, Dewan Ambalan dapat membentuk bidang-bidang sesuai kebutuhan Ambalan itu sendiri. Adapun bidang-bidang yang di rekomendasikan diantaranya, 1. Bidang Kajian dan Latihan 2. Bidang Kegiatan Kepramukaan 3. Bidang Pembinaan dan Pengembangan 4. Bidang Pengabdian Masyarakat 5. Bidang Penelitian dan Evaluasi Peran dan Fungsi Dewan Ambalan Dewan Ambalan memiliki peranan penting dalam pengelolaan Pramuka Penegak di Gugus Depan. Oleh karenanya, Dewan Ambalan berperan sebagai pengelola kegiatan Pramuka Penegak di tingkat Gugus Depan. Sementara fungsi dari Dewan Ambalan adalah sebagai wahana mengemukakan pendapat dan memberikan gagasan dalam pembangunan Gerakan Pramuka di tingkat Gugus Depan.

Rabu, 18 November 2020

MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN


MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN SUMBANG The Real Boarding School Sing Modérn Madrasah Aliyah Ma'arif NU Sains Al-Qur'an lan Pondok Pesantren Tahfidz SAINS AL QUR'AN NUSANTARA kang manggon ana ing Jl Subagyo Busono Nomer 9 Dusun III Desa Tambasogra Kec Sumbang Kab Banyumas, yakuwé sawijining Pesantren anyar kang nuduhaken digdayané Islam nalika abad 21 M neng bidang intelektual. Para pemikir gedhé kang nggulawentah neng jaman semana, kayadéné Ibnu Rusyd bidang filsafat, Abas Ibnu Famas bidang kimia. Jeneng Andalusia uga dadi inspirasiné madyarakat Sumbang nalika madegna sekolah formal kanthi aran MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN lan PONDOK PESANTREN TAHFIDZ SAINS AL QUR'AN NUSANTARA désengkuyung déning MWC NU KEC SUMBANG R Kab Banyumas Jawa Tengah. MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN sing dérintis taun 2019 klebu pendhidhikan formal sing duwé sistem “The Real Boarding School”, nyawiji kambi Pondok Pesantren "NUSANTARA" senjeroné Lembaga Pendidikan kang nggulawentah ing Tlatah Banyumas. Alamaté neng komplék NU CENTRE MWC NU KEC. SUMBANG, Banyumas. Amin Khaerudi, M.Pd. I ngendika, visi umum MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN ora liya nyesuaikna kambi visi kenabian. Téma utamané yakuwé mbangun keimanan lan moralitas. Perkara kiyé sing bisa njejegna sawijining peradaban. Lan moga-moga Pondok Pesantren Tahfidz SAINS AL QUR'AN NUSANTARA kiyé lan liyané dékarepna bisa awéh sumbangan maring masrakat. Sekiyé sistem pendhidhikan sing wis mlaku yakuwé full day learning. Targété siswa bisa nguwasani gramatikan basa Arab sing komprehensif (kaffah). Antara liya: nahwu, shorof, I’rob, I’lal, balaqhoh uga bisa nggayuh standar baku kafa’ah lughowiyyah basa Arab yakuwé nuthqon shohiihah, kitaabah sholiihah lan qiroah sholihah. Dépandégani déning MWC NU KEC MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN lan PONDOK PESANTREN TAHFIDZ SAINS AL QUR'AN NUSANTARA Sngrembaka kanthi préstasi sing moncér. Nalika tembé kawitan madeg, MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN nampa 2 kelas. Magané wektu semana urung ana gedungé. Siswané uga ésih lemprakan utawane léséhan. Ningén kahanan mau ora dadi lerepé semangat pendhidhik. Masrakat tetep antusias nyekolahna anak-anaké neng MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN lan PONDOK PESANTREN SAINS TAHFIDZ AL QUR'AN NUSANTARA. Kebukti ngancik taun kaping loro, jumlah siswa mundhak dadi 2 kelas lan wis duwé gedung dhéwék. Saben taun siswané sengsaya akéh lan siki wis k IX ana 9 kelas. Jumlah siswané tahun Ajaran 2020/2021ngosi 54 siswa sing débimbing 46 guru. Siswané ya ora mung sekupengé MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN thok, ningén ana sing sekang Kabupaten Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Jambi, Bengkulu, Aceh, ngosi tekan Papua lan tlatah liyané neng Nusantara. “Merga berbasis pesantrén, kabéh siswa MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN mesthi dadi santri. Sekolahan kiyé insha Alloh désengkuyung déning kabéh unsur sekang karyawan, yayasan, komité, lan guru. Nyawiji kanggo mujudna dadi sekolahan sing maju lan mujudna apa sing dadi gegayuhané masrakat. Putra lan putriné pinter neng bidang ilmu lan téknologi ning tetep teguh cekelan waton (agamané),” Amin Khaerudin, M.Pd.I. njléntréhna. MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN SUMBANG visiné mujudna insan sing akhlakul karimah, unggul senjeroné khazanah keilmuan Islam, modérn lan duwé wawasan kebangsaan. MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN SUMBANG wis nglakokna pirang prestasi ngadi ping telu. Amin Khaerudin, M.Pd.I. ngujar, kasil UN klebu ora nguciwani. Nalika ujian kaping pisan, MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN SUMBANG langsung manggon neng peringkat 80-an sekang 200 sekolahan. Banjur UN kaping pindho dadi peringkat 47, lan sing kaping teluné peringkat 43. Kanggoné sekolahan anyar, kiyé klebu préstasi sing mbungahna. Apamaning UNBK sing kaping 2 lan kaping 3, MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN SUMBANG wis bisa nglakokna UNKB mandiri utawané ora nginduk maning maring sekolahan liyané. Kiyé mesthiné dadi mantepé goli nglakokna ujian. MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN SUMBANG the real boarding school, ora mung slogan. Antarané sekolah lan pesantrén pancén fungsiné bédha ningén nglakokna sinérgi, nyupport, lan koordinatif. Kanggo mujudna kemampuan akhlak, déwiwiti kanthi program pembiasaan kawit tangi turu ngosi arep turu maning supayané siswa utawané santri wis kulina. Sing genah, prilaku apik utawané akhlakul karimah kunciné ya kulina. Mulané sekolahan gawé sistem supayané bocah-bocah mau kulina urip disiplin, nganggo étika utawané sopan santun. MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN SUMBANG guru-guruné ésih enom-enom, énérgik lan profésional uga lulusan PTN, PTS sing wis duwé jeneng. Kejaba kuwé para guru uga ora tau lat goli awéh motivasi maring siswané kon aktif mélu Program Pengembangan Bahasa Inggris lan Arab. Saben 20 siswa dédampingi dengan 1 (siji) pendamping (ustadz) neng pondok pesantrén. Kanggo materi Basa Arab, MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN Sumbang uga ngundang guru sekang mesir,. Kairo, Yaman, Oman, MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN SUMBANG sing wis modérn duwé keunggulan neng babagan ilmu keagamaan (dirosah diniyyah). Siswa détargétna apal Jurumiyyah, apal ‘imriti, apal nadzom Maqshud, prigel komunikasi nganggo basa Arab lan Inggris aktif, uga apal sekurang-kurangé 250 bait Aifiyah Ibn Malik. Kanthi komando langsung, target lulus minimal wes bisa hafal Al Qur'an 10-25 Jus, bisa nglanjutna jenjang kuliyah tpi bisa tetep setoran Hafalane dadi ora kudu pindah Pondok  keprigelan siswa nguwasani ilmu agama uga dégatékna kanthi temen. Salah sijiné bisa dédeleng nalika muhafadzoh tampil neng Chaflah Akhirissanah rutin taunan. Kuwé ora mung apal thok ningén uga dédorong nguwasani ilmuné. MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN SUMBANG uga aktif mélu pirang-pirang lomba neng saben tingkatan ora mung bidang keagamaan. Uga neng olimpiadé sains lan liya-liyané. Sekang lomba mau sekolahan duwé préstasi sing ora nguciwani. (SR) Jadwal Kegiyatan Siswa/Siswa MA MA'ARIF NU SAINS AL QUR'AN SUMBANG Wektu Kegiyatan 03.30 Tangi turu 03.45 Tahajud, subuh, wiridan 06.15 Nyiapna sekolah lan sarapan 07.00 Dhuha lan tadarus 07.30 Sekolah 12.15 Ngaso, mangan awan, jamaah 13.30 Madrasah Diniyah 16.00 Jamaah ashar 16.30 Ngaso, mangan sore 17.45 Jamangah magrib, wiridan, isya 19.15 Pengembangan basa Arab 20.00 Sinau 22.00 Ngaso

Sabtu, 10 Oktober 2020

FILOSOFI JAJAN RAKAN DALAM PERSPEKTIF WONG JAWA


 Masyarakat Jawa terbiasa dengan sinamun ing samudana atau menyampaikan nasihat melalui simbol. Salah satunya melalui makanan tradisional, yaitu tukon pasar atau biasa dikenal dengan jajanan pasar. Terdapat makna tersirat yang mendalam di setiap tukon pasar. Bahkan jika makna ini diresapi, akan membuat hidup menjadi lebih baik.

Pada awalnya, tukon pasar memang hanya dijual di pasar. Ini menjadikan jajanan pasar sebagai simbol sesrawungan atau silaturahmi. Sebab, pasar dianggap sebagai tempat bertemunya orang banyak dan hiruk pikuk berbagai urusan. Lebih dari itu, tukon pasar sekaligus menjadi sarana untuk mengingat pada kehidupan dunia.

Jajanan ini disinyalir sudah ada sejak periode WalisangaPada masanya, jajanan pasar digunakan sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam di Jawa oleh para Walisanga (hudabrah, 2020). Maka tidak heran jika jananan tersebut sering dijumpai pada acara-acara adat Jawa. Seperti slametan, mantenan, ruwahan, dan sepasaran bayi. Inilah yang kemudian dianggap sebagai alasan pembuatan tukon pasar.

Selain itu, biasanya makanan ini disajikan sebagai kudapan ketika jagongan. Di Jawa, ketika ada teman atau sanak saudara yang kebetulan mampir di rumah, tukon pasar inilah yang dihidangkan (mbanyumas, 2019). Tukon pasar dijadikan nyamikan sederhana. Karena itu, jajanan ini juga dapat menjadi simbol kerukunan dan interaksi sosial. Buktinya adalah ketika jagongan berlangsung mereka tidak memandang jabatan maupun kelas sosial. Semua sama kedudukannya.

Dari sekian ragam tukon pasar, semua mengandung pesan moralnya masing-masing berdasarkan bahan dan cara pengolahannya. Biasanya, jajanan ini terdiri dari buah, makanan, dan minuman. Buah di sini terdiri dari pisang, jeruk, nanas, sukun, dhondong dan jambu. Makanan berupa wajik, jadah, apem, lemper, klepon, nagasari dan iwel-wel. Adapun minuman biasanya berupa dawet. Ragam tukon pasar ini jika dijabarkan maka akan tersingkap setiap maknanya.

Pisang yang kerap menjadi tukon pasar adalah jenis pisang raja. Pisang ini dikaitkan dengan keagungan dan kemuliaan. Biasanya, buah pisang digunakan sebagai ubarampe dalam sesajen dan slametan. Umumnya, sesajen menggunakan gedhang ijo atau pisang yang masih berwarna hijau. Gedhang ijo memiliki makna gaweo seneng anak lan bojo. Ini dimaksudkan bahwa harus membuat senang anak dan istri.

Jeruk bermakna jaba jero kudu mathuk. Luar dan dalam batin harus sesuai. Apa yang diinginkan dan apa yang dilakukan harus sejalan. Nanas memiliki makna wong urip aja nggragas. Artinya ketika hidup janganlah menjadi orang yang serakah. Manusia tidak diperkenankan mengambil hak orang lain. Sedangkan buah sukun maknanya supoyo rukunArtinya, buah sukun ini mengandung amanat agar manusia hidup rukun dengan sesama.

Dhondong atau buah kedondong dimaknai sebagai ojo kegedhen omong. Sebagai manusia, orang Jawa tidak boleh besar bicaranya. Apa yang dikatakan dengan realitas harus sama. Jambu, ojo ngudal barang sing wis mambu. Pesan moral yang terkadung dalam buah jambu adalah agar orang Jawa tidak melakukan hal-hal buruk. Orang Jawa patut untuk menjaga sikap arif, suka menolong, kalem, dan opo enek e (apa adanya).

Lain makna dalam buah, lain pula makna yang terkandung dalam tukon pasar jenis makanan. Seperti jadah dan wajik, artinya wani tumindak becik. Orang Jawa haruslah berani melakukan kebaikan. Wajik maupun jadah seringnya digunakan sebagai ampilan pada acara lamaran Jawa. Dalam lamaran, wajik digunakan sebagai simbol gawe raket. Kata raket diambil dari kosa kata ket pada ketan yang pliket. Harapannya agar dapat mempererat hubungan dua keluarga. Hubungan terjalin rapat, kuat serta akrab dari keluarga yang sedang menjalankan prosesi lamaran.

­Iwel-iwel merupakan jajanan pasar yang dapat ditemui pada acara sepasaran bayi. Konon, nama iwel-iwel diyakini berasal dari kata liwalidayya yang artinya kedua orangtua. Maksudnya, agar bayi yang disepasari tetap lengket dengan orangtuanya. Lengket di sini berarti berbakti. Makna tersebut diambil dari bahan ­iwel-iwel, yaitu ketan yang bertekstur lengket.

Lemper dimaknai sebagai yen dilem atimu ojo memper. Jangan bangga diri ketika mendapatkan pujian. Apalagi sampai menjadi sombong. Ini menjadi simbol bahwa betapa pentingnya untuk bersikap rendah hati. Makanan ini mudah dijumpai pada acara hajatan, yang melambangkan harapan agar rezeki datang. Harapan dapat dilihat melalui bahan lemper yang terbuat dari ketan. Sifat lengket pada ketan inilah yang menjadi simbol pengharapan rezeki datang dan menempel selama acara berlangsung.

Klepon merupakan tukon pasar yang menggambarkan kesederhanaan orang Jawa. Kesederhanaan tersebut terlihat dari bahan-bahan yang digunakan untuk membuat makanan ini. Jenis bahan sedikit dan mudah didapatkan. Walaupun begitu, juga terdapat makna lain. Warna hijau klepon melambangkan jiwa muda. Rasa manis dalam klepon sebagai perwujudan rasa syukur.

Hal tersebut mengajarkan bahwa pemuda Jawa harus mampu bersyukur kepada Yang Maha Esa. Selain berdasarkan makna, klepon juga mengandung ajaran etika. Petuah etiknya adalah orang Jawa jangan sampai makan dengan keadaan kecap (makan dengan mulut terbuka). Sebab, akan membuat gula cair di dalam klepon muncrat ke mana-mana.

Selain itu, ada pula apemApem merupakan tukon pasar yang tidak boleh ketinggalan ketika slametan. Masyarakat Jawa meyakini bahwa mulanya apem dibawa dari Mekah oleh Ki Ageng Gribig ketika pulang haji (Achroni, 2017). Beliau memberi nama apem dari bahasa Arab ‘afuwwum. Artinya maaf atau meminta ampunan. Beliau adalah ulama pada masa Mataram. Ki Ageng Gribig menyebarkan agama Islam melalui dakwah di kawasan Klaten, Jawa Tengah.

Pada saat beliau pulang haji tersebut, banyak warga Klaten datang untuk mendengarkan wejangannya. Ketika warga akan pulang, Ki Ageng Gribig bermaksud memberikan oleh-oleh berupa apem. Tapi ternyata apem tidak mencukupi. Beliau menyuruh istrinya untuk membuatkan apem lagi agar apem bisa dibagi rata kepada semua tamu. Dari sini apem digunakan sebagai simbol permintaan maaf serta sedekah. Hal ini bermula dari Ki Ageng Gribig yang membagi-bagikan apem tersebut.

Terlepas dari tukon pasar yang dianggap hanya sekedar makanan, ternyata dapat menjadi pedoman hidup orang Jawa. Dalam pandangan leluhur orang Jawa, apapun bisa menjadi perantara untuk mengajarkan kebaikan dan etika. Bahkan, terkadang tidak dapat diduga. Ini menjadi bukti betapa unik dan istimewanya budaya Jawa. 

Jumat, 09 Oktober 2020

LEGENDA RANDEGAN


 DENING HUDABRAH CAKEBASEN 

Nyong asli cah ndesa sing lair lan digedekna nang tlatah Randegan Kecamatan Kebasen Akhir Desember 2013 putri sulung Gus Dur, Alisa Wahid, mampir aring nggone Kang Tajib penggerak Gusdurian sing ana nang Kebumen. Nang kana Mbak Alisa babarblas ora nuduhna lamon dewk sebenere  putri Presiden ke-4 RI.Kiye sing  mungkin biasa kegawa suasana "istana" Kang Tajib sing awan wektu semeeno lungguh jejer karo Muinatul Khoiriyah (Mbak Iin) bojone Kang Tajib nyuguhna wedang clebek njuran  mangaan awan mungkur karo  pecel lele lan pete. 
  Nang  setengahe lesehan udakara ana 10 orang a-la Indipt, banyolan  "ngalor-ngidul" tetep jalan nggawe swasan langsung dadi hangat. Biasa, ngrasani elite nang Jakarta kuwe dadi omongan menarik. Apa enggane Pak Mahfudz MD serius nyalon presiden, lan apa iya komitmenne padaaring bijenan Gusdurian isih konsisten. Mbak Alisa mbijeni  Pak Mahfudz kuwe pancen priyanine ya baik. Sayange wong-wong sing ndukung kuwe keton ora kompak. Pancen abot nek kon njelasna, lan banget rumite kanggo njembreng nang ngapa pendukung Pak Mahfudz ora pada kompak.
   Toh awan itu tidak diacarakan diskusi membahas soal copras capres, karena di mushala Desa Kembaran, 50 meter selatan rumah Kang Tajib, sudah menunggu sekitar 50 warga sekitar dan para Gusdurian dari lintas agama dan kelompok masyarakakt, termasuk dari kelompok difabel, menunggu untuk berdialog. Sangat menyesal saya tak bisa mengikuti dialognya.
"Maaf Mbak Alisa, saya tak bisa ikut mengantar ke acara, mau menjemput istri," saya pamitan.
     "Oh, ya! Itu lebih penting!" katanya. Di perjalanan ke tempat kerja istri, ucapan Mbak Alisa beresonansi di telinga. Menjemput istri itu lebih penting. Langsung terbayang cerita tentang Kiai Sonhaji Jimbun, Jabres Sruweng, yang dikenal sebagai gurunya Gus Dur. Pengakuan Gus Dur bahwa Mbah Sonhaji itu gurunya saat berlangsung istighotsah akbar di Gelora Bung Karno.
Pertanyaannya, guru dalam hal apa? Masih di tengah jalan sepulang dari rumah Kang Tajib, resonansi itu memberkaskan file kecil dalam memori. Seorang bibi saya yang menjadi tetangga Kiai Sonhaji menceritakan kesaksiannya, sering melihat Kiai Sonhaji ke pasar Tengok belanja sayuran sendiri. Di mata bibi saya itu pemandangan aneh, mengesankan istrinya "kebangetan" membiarkan kiai yang sudah sepuh "kedangkrakan" ke pasar sendiri. 
     File lain pun terbuka, berkisah ketika seorang kiai yang hafal Al Quran sowan ke Kiai Sonhaji menanyakan silsilah Kiai Sonhaji. Jawab Kiai Sonhaji, "inna akramakum 'indallaahi atqaakum", sesungguhnya orang yang mulia bagi Allah itu ketakwaannya. Ayat itu diawali penegasan Allah bagaimana manusia diciptakan berjenis laki-laki dan perempuan dan menjadikan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal. 
     Silaturahmi Mbak Alisa ke komunitas Gusdurian di Kebumen dan kesederhanaan sikap tidak memandang nasab sebagai hal yang harus diagung-agungkan begitu kentara. Itu sudah menggambarkan, bagian kecil dari ajaran Gus Dur telah dihayati putri sulungnya. Hidup sederhana dan menghormati istri rupanya juga yang diajarkan Kiai Sonhaji kepada Gus Dur, dan juga telah membentuk karakter putri Gus Dur. Setidaknya begitulah kesimpulan saya saat kembali berdiskusi dengan Kang Tajib. 
     "Coba itu ditulis saja Mas!" kata Kang Tajib. Maka jadilah cerita ini, dan semoga memberikan manfaat untuk siapa pun yang berkenan membacanya. Amiin!


Minggu, 06 September 2020

Ziyaroh Syech Ndalem Santri



 DALEM SANTRI JEJAK PENYEBARAN ISLAM ING TLATAH MBANYUMAS


17 Muharom 1442 H, kaleres 5 September 2020 ndalu niku  cuaca Endah lan  sanget ndukung anggenipun nggadahi niatan nelusuri jejak para penyebar agama Islam Wonten ing  Kabupaten Banyumas. Salah satunggalipun situs pelaku syiar agama  Islam ingkang kawontenanipun taksih kajagi hengga Dinten niki nggih niku maqom Syekh Ahmad Al’Muhammad, kang kalangkul dipun kenal  sinebutan "Makam Dalem Santri" menika  mlebet ing dusun Kutaliman, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas.


Saktunggal  papan penunjuk katulis MAKAM DALEM SANTRI ngadeg Jejeg sebelah ler Kantor dusun Kutaliman, cekap kangge nuduhaken papan anggenan  kawontenanipun  ugi kangge nggampilaken peziarah. Antawis Wonten 300 meter saking Margi Ageng  dusun, kangge nuju maqom saged depun tempuh mitos gang alit utawi lutung  kang sampun dipun plester ngagem watu kali. Lutung  ingkang namung ssged kangge mitos i satunggal  roda empat Niki lajeng Wonten Raos luncu menawi Jawah. Namung, temtunipun mboten dados pepalang bilih niyatan sampun trep mangka lanpahan pun saged nyengsemaken.


Sak dumuginipun  ing komplek Maqom Dalem Santri swantenipun  hening asrep lan asri ingbrao, papan panggenan ingkang sepen lan tebih saking kampung warga diraos pas kangge  sekedar nengaken diri. Maqom Dalem Santri dipun kubengi wit witan Ageng  kang kurang langkungipun sampun atusan tahun, kanthi tumpukan wstu ingkng kaata rapi lan mpun sami nglumut menehi kesan keramat ingkang nyawiji kelawan  alaming lelembut. Komplek maqom dipun jangkepi pendopo alit kanggenioun para peziarah ingang Ajeng tirakat lan  nepi.


Saking  para llebda kang dampuh tuwuh sejarah Dalem Santri,  kawontenan maqom ingkng wonten teng mriki. Kejawi maqom Syekh Ahmad Al’Muhammad ugi entensekawan Malih  kangvawujud Maqom tua kang dipun percaya minangka maqom Prabu Anom, Raga Patra, Engrang Jaya, lan Siti Zulaikha. Daerah ingkang sakniki dados  Maqom Dalem Santri sederengipun niku pondok  pesantren ingang dipun pimpin dening  Syekh Mudhakir utawi  ingkng lengkung dipunkenal kelawan asma Eyang Kepadangan.


Ngaeiti kisah ingang ngenutmbureni  kewontenan Maqom Dalem Santri, Konon pesantren Eyang Kepadangan kerawuhan priyagung putra raja saking Kerajaan Sukowati ingkng kawogan asma Raden Parto Kusumo. Rasuhipunmboten sanes kangge  ngaos  Sinau  agama Islam ing pesantren kasebat. Sang putra raja dugi kanthi ngginakaken minangka  simbol.


Selajengipun Eyang Kepadangan sarujuk utawi  ngangkat Raden Parto Kusumo minangka murid kanthi syarat kersa nglukar gelar kebangsawananipun. Syarat niku waupun dipun tampi kanthi Lego Lila  Raden Parto Kusumo ingkang saklajengipun gantos asmanipun dados Syekh Ahmad Al’Muhammad.


Kados mboten ketinggalajen  junjunganipun, gajah ingkang dadosi titihanipun Raden Parto Kusumo ug milih kangge  laku tapa ing papan kang boten tebih saking pesantren. Sak sampunipun tapa, si gajah akhiripun saged mangertosi bahasa kamanungsan. Lajeng si gajah niku  dititipsken Dateng  Empu Parmadi ing Kutaluhur kang mboten tebih namung mluncat bukit. Panggenan kasebat lajeng dikenal kanthi  nami Gupakan Gajah.


Kisah kalajengaken  hengga akhiripun Eyang Kepadangan pun seda. Namung, sederengipun tinilar  sampun nggadhahi pesan Dateng  Syekh Ahmad Al’Muhammad supados menyebaraken ajaran Islam ing tlatah Banyumas. Kamangka  pesatren ingkang dados tinggalanipun dipun paringi nami Kutaliman ingkang mengku arti kuta niku Kota lan liman kang artosipun gajah. Kutaliman utawi kota gajah, mekaten ing  ceriyos  Maqom Dalem Santri lan asal usul nami Kutaliman kang dikisahaken dening masyarakat wiyar.


Makam Dalem Santri asring kangge  ziyarah saking Banyumas lan sekukuban. Selntunipun maqom Syekh Ahmad Al’Muhammad,sekawan maqom lintunipun ingkang Wonten sisih wetan uga mboten nate  sepi saking peziarah. Dipun kisahaken miturut informasi kang Wonten lan dipun yakini Ki Trisno juru kunci Maqom Dalem Santri, ziyarah Dateng sekawan maqom kasebut (Prabu Anom, Raga Patra, Engrang Jaya, lan Siti Zulaikha) Sedaya namung pinangka laku syareat  keranten hakikatipun tetep wangsul Dateng Gusti Pengeran Alloh Tangala. 


  #Hudabrah_Majlis_Dzikir_Qolbun_Salim_Gunungsari.

Ndalem Santri


 DALEM SANTRI JEJAK PENYEBARAN ISLAM ING TLATAH MBANYUMAS

17 Muharom 1442 H, kaleres 5 September 2020 ndalu niku  cuaca Endah lan  sanget ndukung anggenipun nggadahi niatan nelusuri jejak para penyebar agama Islam Wonten ing  Kabupaten Banyumas. Salah satunggalipun situs pelaku syiar agama  Islam ingkang kawontenanipun taksih kajagi hengga Dinten niki nggih niku maqom Syekh Ahmad Al’Muhammad, kang kalangkul dipun kenal  sinebutan "Makam Dalem Santri" menika  mlebet ing dusun Kutaliman, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas.


Saktunggal  papan penunjuk katulis MAKAM DALEM SANTRI ngadeg Jejeg sebelah ler Kantor dusun Kutaliman, cekap kangge nuduhaken papan anggenan  kawontenanipun  ugi kangge nggampilaken peziarah. Antawis Wonten 300 meter saking Margi Ageng  dusun, kangge nuju maqom saged depun tempuh mitos gang alit utawi lutung  kang sampun dipun plester ngagem watu kali. Lutung  ingkang namung ssged kangge mitos i satunggal  roda empat Niki lajeng Wonten Raos lunyu menawi Jawah. Namung, temtunipun mboten dados pepalang bilih niyatan sampun trep mangka lanpahan pun saged nyengsemaken.


Sak dumuginipun  ing komplek Maqom Dalem Santri swantenipun  hening asrep lan asri ingbrao, papan panggenan ingkang sepen lan tebih saking kampung warga diraos pas kangge  sekedar nengaken diri. Maqom Dalem Santri dipun kubengi wit witan Ageng  kang kurang langkungipun sampun atusan tahun, kanthi tumpukan wstu ingkng kaata rapi lan mpun sami nglumut menehi kesan keramat ingkang nyawiji kelawan  alaming lelembut. Komplek maqom dipun jangkepi pendopo alit kanggenioun para peziarah ingang Ajeng tirakat lan  nepi.


Saking  para llebda kang dampuh tuwuh sejarah Dalem Santri,  kawontenan maqom ingkng wonten teng mriki. Kejawi maqom Syekh Ahmad Al’Muhammad ugi entensekawan Malih  kangvawujud Maqom tua kang dipun percaya minangka maqom Prabu Anom, Raga Patra, Engrang Jaya, lan Siti Zulaikha. Daerah ingkang sakniki dados  Maqom Dalem Santri sederengipun niku pondok  pesantren ingang dipun pimpin dening  Syekh Mudhakir utawi  ingkng lengkung dipunkenal kelawan asma Eyang Kepadangan.


Ngaeiti kisah ingang ngenutmbureni  kewontenan Maqom Dalem Santri, Konon pesantren Eyang Kepadangan kerawuhan priyagung putra raja saking Kerajaan Sukowati ingkng kawogan asma Raden Parto Kusumo. Rasuhipunmboten sanes kangge  ngaos  Sinau  agama Islam ing pesantren kasebat. Sang putra raja dugi kanthi ngginakaken minangka  simbol.


Selajengipun Eyang Kepadangan sarujuk utawi  ngangkat Raden Parto Kusumo minangka murid kanthi syarat kersa nglukar gelar kebangsawananipun. Syarat niku waupun dipun tampi kanthi Lego Lila  Raden Parto Kusumo ingkang saklajengipun gantos asmanipun dados Syekh Ahmad Al’Muhammad.


Kados mboten ketinggalajen  junjunganipun, gajah ingkang dadosi titihanipun Raden Parto Kusumo ug milih kangge  laku tapa ing papan kang boten tebih saking pesantren. Sak sampunipun tapa, si gajah akhiripun saged mangertosi bahasa kamanungsan. Lajeng si gajah niku  dititipsken Dateng  Empu Parmadi ing Kutaluhur kang mboten tebih namung mluncat bukit. Panggenan kasebat lajeng dikenal kanthi  nami Gupakan Gajah.


Kisah kalahengaken  hengga akhiripun Eyang Kepadangan pun seda. Namung, sederengipun tinilar  sampun ngggadhahi pesan Dateng  Syekh Ahmad Al’Muhammad supados menyebaraken ajaran Islam ing tlatah Banyumas. Kamangka  pesatren ingkang dados tinggalanipun dipun paringi nami Kutaliman ingkang mengku arti kuta niku Kota lan liman kang artosipun gajah. Kutaliman utawi kota gajah, mekaten ing  ceriyos  Maqom Dalem Santri lan asal usul namai Kutaliman kang dikisahaken dening masyarakat wiyar.


Makam Dalem Santri asring kangge  ziyarah saking Banyumas lan sekukuban. Selntunipun maqom Syekh Ahmad Al’Muhammad,sekawan maqom lintunipun ingkang Wonten dish wetan uga mboten nate  sepi saking peziarah. Dipun kisshajen miturut informasi kang Wontenlan dipun yakini Ki Trisno juru kunci Maqom Dalem Santri, ziyarah Dateng sekawan maqom tkasebut (Prabu Anom, Raga Patra, Engrang Jaya, lan Siti Zulaikha) sedsya namung pinangka laku syareat  keranten hakikatipun tetip wangsul Dateng Pengeran Alloh Tangala. 


  #Hudabrah_Majlis_Dzikir_Qolbun_Salim_Gunungsari.


Sabtu, 08 Agustus 2020

PASARAH PANINGSET


 TULADHA  PASRAH PENINGSET

Assalamu' Alaikum Wr.Wb.
Kula nuwun,...minangka purwakaning atur, hanyenyadhong berkahipun Gusti ingkang Maha Agung, mugi hamemayungana wonten hing madyaning pepanggihan ing wanci dalu menika. 5 sifat 1443 H kaleres 7 September 2021

Bapa Muhammad Marzuki ingkang winantu ing pakurmatan.
Bilih sowan kula ing wanci dalu menika, kula rinesaya dening panjenenganipun Bapa Agus Dwi Laksana sekaliyan, ingkang sakperlu kula kedhawuhan matur ing ngarsanipun Bapa Dullah Mukti sekaliyan, ing ri kalenggahan menika, panjenengan ingkang kasuwun hanyalirani.

Atur kula ingkang kapisan, kula kadhawuhan ngaturaken salam wilujengipun Bapa Sudarmaji sekaliyan, ingkang linambaran donga pamuji, mugi kahaturna dumateng Bapa Dullah Mukti sekaliyan, minggahipun dumateng para keluarganipun.

Wondene jangkeping atur ingkang kaping kalih, kula kedhawuhan hamasrahaken, paningset, abon-abon sarta pangiring, hanggenipun haningseti rembag badhe hanjodokaken putra turunipun, ingkang hanama pun Nak Bagus Cholid Al Fatih .kaliyan putra ingkang mijil putri saking Bapa Dullah Mukti sekaliyan, ingkang hasesilih pun Rr Triyan Juli Wardani

Sanadyanta paningset, abon-abon sarta pangiring, menika hanamung sapala mugi wontena keparengipun, suka hanampi kanthi renaning penggalih.

Ugi kula kedhawuhan ngaturaken redana, ingkang arupi arta, minangka syarat sarana hanggenipun mahargya putra.

Mekaten Bapa Dullah Mukti hanggen kula matur wonten hing ngarsa panjenengan, bilih atur kula menika kathah sanget ingkang dawah lepat, kula nyuwun hagunging samodra pangaksama.

Kanthi pada pepet pepuntaning atur. Wassalamu' Alaikum Wr.Wb.

 TULADHA HANAMPI PASRAH PENINGSET

Ass. Wr.Wb.
Kula nuwun,..nugraha hawit saking sih ipun Pangeran, mugi tansah hangliputana, wonten hing madyaning pepanggihan hing wanci dalu punika.
Bapa Agus Dwi Laksana .ingkang winengku hing karahayon.
Hamurwakani atur kula ingkang kapisan, kula ngaturaken pambagya wilujeng, rawuh panjenengan sa pangombyong.

Wondene ingkang kaping kalih, hanggen panjenengan ngaturaken salam kawilujengipun Bapa Muhammad Marzuki sekaliyan, sampun kula tampi kanthi bingahing manah, hing mangke badhe kula haturaken ingkang hambawani damel.

Ugi mboten katalumpen, salam taklimipun Bapa...sekaliyan, mugi kahaturna dumatheng Bapa...sekaliyan, minggahing para kulawangsanipun.

Dene hanggen panjenengan hamasrahaken, paningset, abon-abon sarta pangiring, sampun kula tampi kanthi tangan kekalih, tumuli badhe penganten sekaliyan, badhe hanindakaken lampahing tata cara liru kalpika.

Hawit sru panyuwunipun Bapa...sekaliyan, panjenengan sa pangombyong, dipun suwun hanjenengi ngantos purnaning pepanggihan hing wanci siang/dalu menika, saperlu paring donga pamuji, mugi lampahing tata cara kalis hing rubeda sambikala.

Mekaten Bapa...hanggen kula hananggapi pasrah panjenengan, bilih atur kula menika namung witing klapa salugunipun, kari kutha janur rineka gentha, apuranta lepat nyuwun pangaksama.

Kula kanteni hasesanthi, rahayu, rahayu ingkang sami pinanggih lan sukarena.

Wassalam, Wr.Wb.

#TULADHA #HATUR #PAMBAGYA #PANINGSET

Ass.Wr.Wb.

Kula nuwun...Para pinisepuh, sesepuh ingkang sanget kula bekteni. Para tamu kakung saha putri, ingkang kahaturan rawuh, sedaya winantu hing pakurmatan.

Hawit saking keparengipun Bp....sekaliyan, bilih hing ri kalenggahan punika, kula ingkang rinesaya matur wonten hing ngarsa penjenengan sedaya.

Minangka purwakaning atur, langkung rumiyin sumangga panjenengan sedaya kula dherekaken ngaturaken panuwun syukur wonten ngarsanipun Gusti ingkang murbeng dumadi, bilih ing wanci siang punika, kula saha panjenengan sedaya saget manunggil wonten hing wisma pepanggihan menika kanthi wilujeng nir sambikala.

Para tamu kakung saha putri ingkang winantu hing pakurmatan.
Haturipun Bapa...sekaliyan lumantar kula, ingkang kapisan ngaturaken pambagya wilujeng rawuh panjenengan sedaya, selajengipun kula derekaken lelenggahan kanthi merdika merdikaning penggalih.

Dene ing wanci siang punika panjenengan dipun suwun rawuh, wigatos dipun suwuni jurung pandonga pamuji, hanghenipun Bapa...sekaliyan hanampi paningset, hanggenipun badhe jejodhohanipun putra pawestrinipun ingkang hasesilih, Rr....ingkang katemben pepacangan kaliyan pun Bgs....admaja kakungipun Bapa...sekaliyan ingkang pidhalem ing.... .

Mugi putra ingkang katemben pepacangan punika tinebihna saking panggodha satemah enggal tinangsulan reh satataning agami saha nagari, mugi hing benjingipun sageda handamel kuncaraning asma para keluarga.

Para tamu kakung saha putri ingkang sampun kahaturan rawuh.
Bapa...sekaliyan, ugi ngaturaken panuwun dumatheng kadang kadeyan, tangga tepalih, ingkang sampun cancut bikut, paring sabiyantu murih rancaking pepanggihan hing wanci siang punika, Bapa... Sekaliyan namung saget ngaturaken gung panuwun ingkang tanpa upami.

Mekaten para tamu kakung saha putri, haturipun Bapa...sekaliyan, lumantar kula, dene kula nglenggana kathah sanget atur kula ingkang mboten handamel renaning penggalih, kula nyuwun hagunging samodra pangaksama.

Kula kantheni hapepuji yana yuwana sagung dumadi nugraha niskala.

Wassalam Wr.Wb
Nuwun.

 #TULADHA #HATUR #PAMITAN #TATACARA #PANINGSET*

Ass. Wr.Wb.

Kula nuwun...para pinisepuh, sesepuh saha para tamu kakung saha putri, ingkang winantu hing pakurmatan, langkung-langkung dumatheng Bapa...sekaliyan ingkang kula bekteni.

Gegandengan, hanggen kula sowan saha marak, wonten hing madyaning pepanggihan hing wanci siang menika sampun sawetawis wekdal, keparenga kula sa pangombyong badhe nyuwun pamit.

Namung sakderengipun kula hamengkeraken saking wisma pepanggihan menika, keparenga kula badhe nyuwun keterangan, benjing menapa ingkang katemben pepacangan menika, enggal tinangsulan reh satataning agami saha negari, minangka kagem pelaporan, hanggen kula rinesaya hing wanci menika

Ugi kula nyuwun pangapunten ingkang agung,saklebetipun kula sowan saha marak,ingkang sakintenipun mboten handamel suka renaning penggalih, kula ingkang nyuwunaken hagunging samodra pangaksama.

Mugi-mugi sapengker kula saking wisma pepanggihan menika, kulawarga saking Bapa...sekaliyan, tansah ginanjar wilujeng hing sadayanipun.

Dene wangsul kula sa pangombyong, tansah kinanthi dening Gusti, saget pinanggih kaliyan keluarga kanthi suka rena.

Mekaten Bapa...sekaliyan hanggen kula matur wonten ngarsa penjenengan, kathah sanget kekiranganipun, kula nyuwun pangapunten.

Wassalam" Alaikum Wr.Wb.
Nuwun.

Rabu, 05 Agustus 2020

SYECH JAMBU KARANG

Petilasan Syech Jambu Karang Niki manggen ing Desa Panusupan Kecamatan Rembang ± 30 km sisih wetan ler saking  kota Purbalingga. kangge nggayuh ing pucuk Petilasan saking Panusupan Kedah ngliwati dalan setapak ingkang minggahi ± 3 km. Petilasan niki nuduhaken pirantine kangge khalwat / tadabbur lan merekaken pribadi Dateng Gusti Alloh Tangala lan kadosfene Kanjeng Nabi Muhammad S.A.W anggenipun  khalwat wonten gua Hira.

Aran Ardi tegese Gunung,  Lawet asale saking tembung Khalwat, ingkang artose gunung kangge semedi medhek  aring Pengeran  ingkang Maha Asih.

Wonten mriki enten  petilasan Pangeran Wali Syekh Djambu Karang Putra Prabu Brawijaya, Raja Pajajaran ingkang nalikane nem gadah rnami Adipati Mendang (Raden Mundingwangi)


Sabtu, 06 Juni 2020

Watu Meja

Hudabrah Cakebasen
Wisata Bukit Watu Meja, Kebasen, Banyumas. Lokasi Bukit Watu Meja berada di desaTumiyang, Kebasen, Banyumas. Saya dan keluarga besar Majlis Dzikir Qolbun Salim bersama Rom Kirom Channel,  tepat di malam purnama Sabtu, 6 Juni 2020  pukul 23.00 wib berwisata ke Bukit Watu Meja ini. Bukit Watu Meja berada di bukit hutan pinus. Ketertarikan saya untuk mengunjungi tempat ini karena penasaran setelah  hampir tiga bulan dirumah saja karena masa pandemi pingin sekali jalan jalan malam dengan mengambil  tempat wisata disekitar Banyumas. Rombongan berangkat menuju Kebasen dengan waktu tempuh 20 menit.

Dengan mengikuti arahan Mas Handoko Tripok ID   saya tiba di desa Tumiyang namun saya bingung dimana gerbang atau pintu masuk tempat wisata Bukit Watu Meja ini selain sudah larut malam, ditambah habis diguyur hujan, sehingga jalanan pun sedikit berarir. Kami sempat salah jalan dan kesssar, lalu kami mencoba bertanya kewarga setempat dimana letak Bukit Watu Meja ini. Ternyata petunjuknya hanya ngekor saja karena didepan sudah ada pemandu jalan yaitu mas Khanif Amrulloh dan ternyata jalan pun belum ada lampu penerangannya,  tempat ini juga tidak memiliki lahan parkir. Dengan sengaja  Saya menitipjan  kendaraan dirumah warga. Supaya terjaga keamanannya

Akses menuju lokasi Bukit Watu Meja yang saya lalui memang sebatas jalan setapak dengan jalan  melewati kebun warga. Jalan menuju Bukit Watu Meja yang saya lalui mungkin jalan pintas yang saya sendiri tidak tahu jalan resminya serta naik turun, . Kami melalui jalan itu kurang lebih 10 menit dengan kondisi jalan menanjak. Kami pun sempat istirahat sambil menghela nafas, maklum sudah tua.

Akhirnya kami sampai di gerbang loket. Loketnya pun sederhana terbuat dari bambu. Tiket masuk Bukit Watu Meja sebesar Rp 7000/orang. Disekitar loket terdapat beberapa warung  makanan dan minuman ringan. Saya bertanya ke Petugas loket jalan utama, sebenarnya menuju Bukit Watu Meja, menurut petugas bisa menggunakan ojek dari bawah hingga gerbang loket..mungkin kisaran Rp. 50.000 permotor PP.

Dari gerbang loket saya menuju puncak Bukit Watu Meja yang berjarak 20 meter. Setibanya di lokasi Bukit Watu Meja saya dapat melihat kelokan sungai Serayu dan bukit hutan pinus. Dari atas Bukit Watu Meja ini juga terlihat jembatan kereta api yang melintasi sungai serayu dan jalan raya yang menuju Purwokerto.

Di lokasi Bukit Watu Meja terdapat baju cadas berwarna coklat mungkin inilah kenapa disebut watu meja tapi batunya pun tidak berbentuk meja. Sarana di lokasi puncak Bukit Watu Meja terdapat papan pantau, ayunan dengan latar belakang bukit pinus dan beberapa warung yang menjual minuman dan makanan.

Saya sarankan ketempat ini kisaran jam 9 pagi atau 3 sore karena jika siang hari akan sangat panas terik matahari. Kami menikmati pemandangan kelokan sungai Serayu dan memesan kelapa muda yang segarrrr sambil makan pecel pedes. Harga jajanan di warung normal lah. Ternyata tempat ini bagus juga looh.. bisa menjadi tempat wisata alternatif di sekitar Kebasen… Mungkin kedepannya tempat ini akan ramai oleh wisatawan jika informasi lokasi masuknya diperjelas.

Tempat wisata Bukit Watu Meja masih bersih dan udara segar khas hutan pinus.. yuuk datang jika sedang ke Banyumas. Jaga kebersihan lokasi wisata adalah tanggung jawab pengunjung dan tidak mencoret coret tulisan yang ga penting saat berwisata.

Penulis Hudabrah Cakebasen “alaming lelembut berkesan”.