PONDOK LELER PESANTREN PALING WINGIT DIBANYUMAS
Komplek
Pondok Pesantren At Taujieh Al Islamy, Ahad (19/2) silam ibarat lautan
manusia. Ribuan orang datang dari Kabupaten Banyumas, Purbalingga,
Cilacap dan sekitarnya. Deretan pedagang kaki lima turut meramaikan
suasana.
Hari itu adalah puncak perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul ke-18 almarhum KH Hisyam bin Zuhdi.
KH Zuhdi, ayahanda KH Hisyam, adalah pendiri Madrasah
Tarbiyatun Nahwiyah (1914). Perlahan tapi pasti, madrasah yang
beralamat di Grumbul Leler Desa Randegan Kecamatan Kebasen itu
berkembang jadi Pesantren At Taujieh Al Islamy. Di tangan KH Hisyam,
pesantren mengalami perkembangan yang signifikan.
Sebelum membina santri, KH Hisyam telah nyantri dan
berguru pada KH Cholil bin Harun, KH Bisri Mustofa (Rembang), Syaikh
Chozin (Bendo Pare), dan lain-lain.
“Ayah dulu ngaji kitab Bukhori pada Syaikh Hasyim
Asy’ari (Tebuireng) dan Kitab Fathul Wahab ke KH Kholil Lasem,” tutur
Gus Anam, salah satu putra KH Hisyam.
“Saya dulu mondok di Leler sekitar tahun 1959-1961.
waktu itu santrinya sekitar 450-an orang,” kata H Muthohar, murid
almarhum Mbah Hisyam, secara terpisah.
Menurutnya, pengajian sorogan dilakukan ba’da maghrib
dan madrasah ba’da isya’. Pengajian yang diampu Mbah Hisyam waktu itu
adalah Tafsir Jalalain (ba’da zhuhur), Ihya Ulumaddin (ba’da ashar, dan
Kitab Majalis (ba’da dhuha).
Pada zamannya, KH Hisyam termasuk ulama yang jadi
rujukan sekaligus panutan umat Islam Banyumas dan sekitarnya. Almarhum
tidak berpolitik praktis. Tapi memilih suntuk mengurus umat dan para
santri. “Tokoh politik justru sowan pada Mbah Hisyam,” kenang H
Muthohar.
Di mata para santri, KH Hisyam adalah sosok alim dan
kharismatik. Sifat penyayang, sabar, tekun serta ulet tampak dalam
keseharian. Sifat penyayang, misalnya, tidak terbatas pada santri tapi
juga pada hewan piaraan.
Di sela-sela kesibukan membina santri, Mbah Hisyam
gemar memelihara perkutut. Selain itu, almarhum juga piawai membuat
akik. Konon, batu akik buatannya laku hingga jutaan rupiah.
Sepeninggal KH Hisyam, Pondok Leler diasuh oleh
anak-anak dan menantu almarhum. Trio bersaudara yang kini memegang
kendali Pondok Leler adalah KH Atho’urrahman, KH Dzakiyul Fuad, dan KH
Zuhrul Anam alias Gus Anam. Mereka bertiga dibantu KH Sya’bani Mukri
(almarhum) dan KH Nashuha Kurdi. Dua nama terakhir adalah menantu KH
Hisyam.
(Akhmad Saefudin, warga Karangsalam Rt 1/5 Kecamatan Kedungbanteng, Peminat sejarah ulama Banyumas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar